Melihat Kehidupan Warga di Dusun Semen Magelang, Bergantung pada Pertanian Gula Semut
Biasanya kaum lelaki ditugaskan memanjat pohon kelapa untuk menyadap nira. Sementara kaum perempuan ditugaskan untuk mengolah nira menjadi gula semut.
Berkunjung ke Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang seakan berjalan melintasi lorong waktu. Di desa itu, tinggal seorang wanita yang telah melewati usia paruh baya bernama Ibu Mardini.
Sehari-hari, Ibu Mardini berprofesi sebagai seorang pengrajin gula semut. Dari profesi itulah ia merajut masa depan. Tak hanya Ibu Markini seorang, mayoritas warga di Dusun Semen menjalani hari-hari sebagai petani maupun perajin gula semut.
-
Apa yang menopang perekonomian warga Desa Sembungan? Selain dari pariwisata, perekonomian warga Desa Sembungan ditopang oleh hasil pertanian mereka berupa sayur mayur.
-
Apa yang dibudidayakan di Kampung Semanggi? Saat ini, ada 39 petani yang membudidayakan tanaman semanggi di Kampung Semanggi.
-
Apa yang terjadi di Dusun Sigadung? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Apa pekerjaan utama penduduk Desa Gempol? Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh
-
Siapa yang mendiami Dusun Butuh? Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.
-
Dimana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Gula semut sendiri diambil dari nira yang diperoleh dari pohon kelapa. Biasanya kaum lelaki ditugaskan untuk memanjat pohon untuk menyadap nira. Sementara kaum perempuan ditugaskan untuk mengolah nira menjadi gula semut.
Berikut selengkapnya:
Perajin Gula Semut
Selain sebagai perajin gula semut, Ibu Mardini juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai asisten rumah tangga. Semua pekerjaan itu harus ia lakukan agar bisa terus menyambung hidup.
“Nggak ada penghasilan sehari-hari lain. Cuma itu yang ada di Kampung Semen ini. Uangnya buat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak,” kata Ibu Mardini dikutip dari kanal YouTube Pecah Telur.
Dalam sehari, Ibu Mardini bisa menghasilkan 4-5 kilogram gula semut. Dari hasil itu, ia bisa memperoleh penghasilan Rp40-50 ribu per hari.
Produk Ekspor
Produk gula semut yang dihasilkan para perajin gula di Dusun Semen merupakan salah satu produk yang diekspor ke luar negeri. Salah satu negara tujuan ekspor gula ini adalah Malaysia.
PT Nira Lestari International adalah produsen sekaligus eksportir gula semut tersebut. Sebelumnya KWT (Kelompok Wanita Tani) tersebut hanya memproduksi dan menjual gula batok dari sadapan nira pohon kelapa dengan harga yang sangat rendah ke tengkulak. Harganya bahkan sempat anjlok pada tahun 2013.
“Tapi dengan kesabaran, akhirnya banyak masyarakat yang paham. Kemudian mereka memproduksi dan menampung produknya di unit pengolahan hasil atau UPH. Hingga akhirnya kami berinisiatif untuk mengekspor produk gula semut tersebut ke mancanegara,” kata Direktur Utama PT Nira Lestari Internasional Ella Rizki FM, dikutip dari ANTARA pada Agustus 2023 lalu.
Tanpa Perantara Pihak Ketiga
Kepala Kantor Bea Cukai Magelang, Imam Sarjono mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk dapat menjual produknya di pasar internasional.
Ia menambahkan ekspor produk gula semut dari Dusun Semen ke Malaysia dilakukan secara langsung tanpa perantara pihak ketiga. Ia pun berharap terlaksananya ekspor itu bisa memotivasi para pelaku UMKM lainnya untuk mengekspansi pasar mancanegara.
“Dari kegiatan ini, mudah-mudahan banyak UMKM lain yang bisa menyusul, sehingga semakim memperkuat perekonomian kita,” kata Imam.