Indonesia galang kekuatan untuk wujudkan perumahan ramah lingkungan
Pemerintah menargetkan Indonesia tanpa pemukiman kumuh pada 2019 mendatang.
Indonesia akan menggalang seluruh kekuatan untuk menjawab tantangan pembangunan pemukiman dan perkotaan dalam wadah Water, Sanitation, and Cities (WSC). Pergerakan pembangunan disosialisasikan melalui acara Water, Sanitation, and Cities forum and Exhibition 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5).
Berdasarkan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat bahwa 5 tahun ke depan pembangunan infrastruktur pemukiman ditujukan untuk meningkatkan akses penduduk terhadap lingkungan berkualitas, meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang layak menjadi 10 persen, serta mewujudkan kota tanpa pemukiman kumuh di Indonesia pada tahun 2019.
Target RPJMN telah menyebar luas dengan nama 'Program 100-0-100' bidang pemukiman. Pencapaian target ini memerlukan komunikasi yang intensif untuk kerja sama yang baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri. Tantangan dunia dalam dua dekade terakhir yaitu memenuhi 748 juta penduduk yang belum memiliki akses air minum dan 2,5 miliar penduduk yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 secara nasional akses air minum sampai dengan tahun 2013 telah mencapai 67,7 persen dari total penduduk Indonesia, akses sanitasi layak 60,91 persen. Sedangkan upaya penanganan kawasan kumuh perkotaan masih menyisakan 12 persen atau seluas 38.431 Ha dengan rata-rata pengurangan luasan kawasan kumuh sebesar 2 persen per tahun.
Dirjen Cipta Karya Imam Santoso Ernawi mengharapkan dalam WSC forum and Exhibition 2015 tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah termasuk antara pemerintah dengan Non-pemerintah seperti lembaga donor, swasta, dan masyarakat.
"Ada banyak tantangan yang dihadapi, namun tidak mustahil untuk ditangani dan diselesaikan bersama-sama dengan dukungan komitmen dari seluruh stakeholder," ujarnya.
Baca juga:
Nestapa rakyat Indonesia, tak semua nikmati listrik dan air bersih
Menkeu buka pintu persilakan warga negara asing miliki apartemen
BI tetapkan uang muka kredit rumah cuma 10 persen
Biar rakyat mudah punya rumah, uang muka 1 persen & diberi Rp 4 juta
Incar pendapatan pameran Rp 3 T, REI gencar tawarkan properti murah
-
Apa yang dilakukan Kementerian PUPR untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi? Keberhasilan Indonesia dalam mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur adalah untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi seluruh rakyat secara berkelanjutan. Upaya ini untuk menghadapi urbanisasi, perubahan iklim dan populasi yang terus meningkat.
-
Siapa yang berperan penting dalam meningkatkan akses air bersih dan sanitasi? Kami menyerukan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak," ujarnya.
-
Kapan BRI memulai menyalurkan air bersih? Penyaluran air bersih ke titik-titik terdampak kekeringan itu mulai dilakukan pada 25 Oktober.
-
Apa ciri-ciri udara yang bersih dan sehat? Udara bersih adalah udara yang mengandung beberapa jenis gas dengan komposisi yang normal.
-
Bagaimana Kementerian PUPR memperluas akses air bersih bagi banyak komunitas? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Apa yang dimaksud dengan "air putih" di Indonesia? Meskipun tidak memiliki warna sama sekali alias bening, namun air minum di Indonesia selalu disebut dengan istilah ‘air putih’.