Indonesia harus ingat teladan bapak bangsa
Berita Indonesia cepat, aktual, serius, unik, dan baru: Ada Hatta dengan kesederhanaannya, Natsir dengan jas tambalannya
Hari kebangkitan nasional yang diperingati setiap 20 Mei, merupakan momentum penting untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Terlebih banyak pihak menilai kondisi pemerintah saat ini carut marut, dengan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Padahal para bapak bangsa, telah memberikan teladan bagaimana bersikap dan memimpin. Ada Muhammad Hatta dengan kesederhanaannya, Muhammad Natsir dengan jas tambalannya, Jenderal Soedirman dengan keteguhan hatinya. Masih banyak lagi tokoh lain yang dengan keteguhan hati. Mempertahankan pikiran dan idealisme mereka untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, bermartabat, dan bersih.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, pemerintah saat ini dikuasai oleh pejabat-pejabat yang hanya berorientasi uang, segala sesuatunya dinilai berdasarkan besaran nominal. Sehingga tidak heran jika perebutan kursi kekuasaan, tidak lagi ditentukan oleh kepandaian dan pikiran idealisme, tetapi hanya didasarkan pada uang.
"Karena saat ini yang bermain adalah uang, seseorang hanya menjadi legislatif jika ada uang. Orang-orang idealis yang memiliki cita-cita akhirnya tidak laku," ungkap Musni kepada merdeka.com, Senin (30/4).
Padahal dengan jumlah penduduk Indonesia diatas 230 juta jiwa, tidak sulit mencari orang pintar dan memiliki pikiran idealis. Yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bermartabat seperti yang dicita-citakan para bapak bangsa.
"Para orang-orang ini yang perlu diberikan ruang, kita sudah ada orang-orang yang cukup pintar, namun mereka tidak muncul menjadi figur karena mereka tidak didukung oleh faktor uang," ungkapnya.
Pada bulan Kebangkitan Nasional (Mei) ini, setiap harinya merdeka.com akan menurunkan tulisan seri tentang teladan para guru dan pejuang bangsa. Harapannya, teladan mereka menjadi inspirasi anak bangsa dalam berjuang melawan korupsi dan segala ketidakadilan ekonomi, politik, hukum, serta sosial. Semoga bermanfaat.