Ingatkan salat, polisi rayu ibu-ibu pendukung Ahok membubarkan diri
Polisi meminta massa membubarkan diri karena tidak diperbolehkan melakukan unjuk rasa di hari besar keagamaan. Berbagai cara dilakukan polisi untuk membubarkan massa. Termasuk dengan bantuan langsung dari Ahok yang menyampaikan imbauan ke pendukungnya.
Dengan menggunakan pengeras suara, Kepala Bagian Operasional Mako Brimob Polri, Kombes Pol Waris Agono meminta massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membubarkan diri. Alasannya, aksi para pendukung Basuki sudah menyalahi aturan yang ada.
"Ayo Ibu-ibu, segera membubarkan diri ya, karena tidak diperbolehkan memberikan aspirasi di hari besar," kata Waris saat membubarkan pendukung Ahok, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5).
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
"Kalau taman rusak ibu kena denda, ibu-ibu yang pakai jilbab waktunya salat ashar, ibadah. Untuk anggota Brimob pelan-pelan, baik-baik, anggota brimob tetap senyum dan humanis. Silakan ibu-ibu meninggalkan tempat (Mako Brimob) dengan baik-baik," sambung Waris.
Berbagai cara dilakukan polisi untuk membubarkan massa. Termasuk dengan bantuan langsung dari Ahok yang menyampaikan imbauan ke pendukungnya untuk membubarkan diri. Caranya, menyambungkan radio handy talky yang dipegang Ahok dengan pengeras suara yang bisa didengar pendukungnya.
"Pak Ahok juga mau mengimbau para pendukungnya sehingga hak warga masyarakat yang lain itu terlayani dengan baik," ucapnya.
Waris mengatakan, pendukung Ahok harus membubarkan diri demi menghormati warga lain yang sedang merayakan hari raya Waisak. Dia mengingatkan, sesuai Undang-undang nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum, ada aturan bahwa hari besar keagamaan dilarang menyampaikan pendapat di muka umum.
"Bahwa ini adalah hari raya Waisak ya, hari raya umat Budha kita harus toleransi kepada umat Budha kemudian jugakan ini dilarang oleh undang-undang," ujarnya.
Dia menambahkan, bentuk penyampaian pendapat di muka umum bisa bermacam-macam bentuknya tanpa harus mengganggu pengguna jalan dan warga lainnya.
"Kan bentuk-bentuk penyampaian pendapat di muka umum itu ada yang dukungan, ada yang teaterikal, ada yang karangan bunga ya segala macem. Nah klo ini kan mengganggu, mengganggu umat Budha, mengganggu pengguna jalan di jalan Muhammadiyah," ucapnya.
Polisi masih berjaga-jaga di depan Mako Brimob untuk menjaga aksi yang dilakukan pendukung Ahok. Kawat berduri pun masih terpasang.
"Kita jaga, ya kita jaga supaya tidak berkumpul kembali. Kita juga turunkan 1 kompi (100) anggota ini," pungkasnya.
(mdk/noe)