Ini aksi Komunitas Rindu Menanti di halte kotor dan terbengkalai
"Fungsi halte ini sebenarnya untuk apa? Banyak halte dibiarkan terbengkalai sehingga kotor dan bedebu," kata Rosihan.
Kondisi halte angkutan kota (angkot) dan bus yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat, dinilai memprihatinkan. Selain kondisinya terbengkalai, sebagian halte yang sudah dibangun dibiarkan menganggur.
"Fungsi halte ini sebenarnya untuk apa? Banyak halte dibiarkan terbengkalai sehingga kotor dan berdebu. Bahkan ada yang masih digembok. Jadi sebenarnya untuk apa dibangun jika tidak digunakan," ujar Rosihan Fahmi, penggagas Komunitas Rindu Menanti saat ditemui di Halte Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Rabu (18/11).
Rosihan mempertanyakan komitmen pemerintah Kota Bandung yang gencar membangun halte-halte baru, tanpa perhitungan matang.
"Masih banyak halte yang atapnya berbentuk gedung sate itu belum selesai. Kenapa malah membangun halte baru. Menurut saya lebih baik selesaikan dulu saja pembangunan halte sebelumnya," kata Rosihan.
Selain kondisinya kumuh dan tidak terawat, keberadaan halte juga tidak dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang lainnya, seperti tempat sampah, toilet dan fasilitas untuk kaum difabel.
"Bentuk halte yang ada saat ini tidak ramah untuk kaum difabel. Bagaimana mereka bisa menggunakan halte jika tidak ada akses untuk kaum difabel," tuturnya.
Rosihan bersama komunitasnya menggagas sebuah gerakan untuk memberdayakan halte di Bandung. Dia bersama sejumlah relawan menyuguhkan buku dan bahan bacaan kepada pada pengguna halte.
Melalui gerakan ini, mereka ingin menebarkan virus membaca kepada masyarakat yang sedang menunggu angkot/bus di halte. Tak hanya itu mereka juga sengaja membawa perkakas untuk membersihkan halte yang disinggahi.
Selama satu Minggu berjalan, aktivitas komunitas ini mulai mendapat respon dari masyarakat. Sebagian masyarakat mulai mengetahui terkait aktivitas mereka.
Menurut Rosihan, para relawan ini membawa buku dengan beragam jenis bacaan untuk kemudian ditawarkan kepada calon penumpang. Buku yang dibaca oleh calon penumpang dipinjamkan secara cuma-cuma alias gratis.
"Ini adalah sebuah langkah kecil untuk mengubah persepsi tentang halte. Goalnya teman-teman pengguna angkutan umum merasa nyaman berada di halte. Kalo penumpangnya menunggu di halte, bus atau angkot kan pasti tidak akan berhenti di sembarang tempat," ujar dia menandaskan.
Baca juga:
Warga negara Australia ini idolakan tim Persib Bandung
'Pembunuhan' tradisi bakar kemenyan jadi pintu masuk perusakan hutan
Mengenal sejarah gerabah di pameran Museum Sri Baduga
KPK gelontorkan dana Rp 2 miliar untuk Festival Antikorupsi
Pameran Pesona Etnik Nusantara ajak anak muda peduli museum
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana perubahan daratan terjadi di Bandung pada masa Miosen Tengah? Perubahan daratan kemudian terjadi pada masa Miosen Tengah, berkisar 25 juta tahun silam. Ketika itu, bumi mengalami aktivitas geologi seperti bergeser, menekuk hingga terangkat menjadi sebuah daratan.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa saja jenis transportasi umum yang ada di Bandung pada tahun 1971? Ketika itu, hanya dua jenis kendaraan umum yang mengaspal di jalanan kota kembang, yakni becak dan Bemo.
-
Dimana letak Bandungan? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi