Ini alasan pilot pilih menaikkan pesawat jika bertemu awan
Pilot cenderung akan memilih naik daripada turun. Begitu juga yang dilakukan Kapten Iriyanto yang sudah pengalaman.
Direktur keselamatan dan standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan jika ada masalah cuaca maka pesawat akan meminta bergeser dari jalur. Hal itu dilakukan melalui perizinan terlebih dulu kepada ATC.
"Deviasi (perpindahan jalur)sepanjang meminta air traffic control, sepanjang jelas. Misal cuaca ketika ada kendala cuaca deviasi ke kanan atau ke kiri 5 sampai 10 mil itu biasa," kata Wisnu di kantor otoritas bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (29/12).
Menurutnya permintaan AirAsia QZ8501 untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki adalah sesuatu yang lumrah. Bahkan, biasanya pesawat guna menghindari awan columunimbus lebih tinggi lagi.
"Request to 38.0000 itu normal. Biasanya (pesawat) minta lebih tinggi mendekati ekonomic level, ketinggian paling ekonomis bahan bakar," terang dia.
Masih menurutnya, jika pada ketinggian economic level akan mengakibatkan bahan bakar yang digunakan lebih efisien. Namun, jika terbang pada ketinggian rendah akan membuang banyak bahan bakar.
"Setiap 1.000 feet economic level maka bahan bakarnya bertambah 2 persen (lebih irit). Semakin rendah dari economic level semakin boros, setiap pesawat wajar," pungkas dia.
Baca juga:
Dirut AirNav: Kalau ada awan Cumulonimbus menghindar, balik arah
Pilot harusnya memutari awan bukan terbang di atasnya
Ini penjelasan awan Cumulonimbus
Rute Surabaya-Singapura yang dilintasi AirAsia berawan tebal
Ini awan tebal yang dihindari AirAsia sebelum hilang kontak
AirAsia Surabaya-Singapura hindari awan sebelum hilang kontak
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.