Kisah Pramugari Cantik Banting Setir jadi Pengusaha Kuliner Khas Mataram
Dia kelimpungan setelah mendapat kabar kontrak kerjanya tidak diperpanjang karena pembatasan penerbangan akibat pandemi Covid-19.
Dia kelimpungan setelah mendapat kabar kontrak kerjanya tidak diperpanjang karena pembatasan penerbangan akibat pandemi Covid-19.
Kisah Pramugari Cantik Banting Setir jadi Pengusaha Kuliner Khas Mataram
Kisah Pramugari Cantik Banting Setir jadi Pengusaha Kuliner Khas Mataram
Aktivitas Qorry Natawijaya berubah drastis saat pandemi Covid-19 di awal 2020 melanda dunia. Aktivitasnya sebagai pramugari di maskapai multinasional, terhenti.
Dia kelimpungan setelah mendapat kabar kontrak kerjanya tidak diperpanjang karena pembatasan penerbangan akibat pandemi Covid-19.
Namun, paras manis Qorry menunjukan ketangguhannya sebagai perempuan. Terpuruk karena tak lagi bekerja sebagai pramugari, Qorry putar otak agar tetap memiliki pendapatan.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Siapa yang menginspirasi wanita Indonesia? Di hari yang istimewa ini, mari kita renungkan kembali semangat yang telah ditanamkan oleh Kartini, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia, tetapi juga bagi setiap individu yang bermimpi dan berusaha untuk mencapai kesetaraan di segala aspek kehidupan.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
“Maret 2020, pandemi datang. Sebagai pramugari saya dirumahkan. Saat itu masih terima gaji penuh. Saya dirumahkan sampai Agustus 2020. Bulan November 2020, kontrak habis dan tidak diperpanjang lagi,” cerita Qorry dikutip dari Dream.co.id, Kamis (31/8).
Berbekal uang tabungan yang dihasilkan selama bekerja, Qorry berusaha meneruskan hidup dengan berbisnis kuliner.
Saat itu, Qorry mengeluarkan Rp4 juta sebagai modal usaha rumah makan Mataram.
Sebab, meski dia merupakan gadis asal Bogor, Qorry sangat menikmati masakan Mataram.
Dengan modal Rp4 juta, dia membuka usaha rumah makan sejak Januari 2020. Ia mengambilalih sewa rumah makan yang awalnya cuma berukuran 4 x 5 meter.
Ternyata usahanya sukses. Dia pun menyewa lagi warung di sebelahnya sehingga warung itu kini berukuran 150 meter persegi.
Perjalanan Karier Sebagai Pramugari
Qorry memulai profesi sebagai pramugari di tahun 2012. Ketika lulus kuliah, ia memutuskan melamar kerja sebagai pramugari di Garuda Indonesia.Setelah lulus tes, dia mengikuti training internal di Garuda selama enam bulan. Pada Juli 2013 dia mulai terbang sebagai pramugari Garuda dengan jenis pesawat Boeing 737-800.
Qorry pernah mendapat semua rute dari penerbangan domestik sampai penerbangan internasional.
Saat itu dia diikat tiga tahun kontrak kerja. Dua tahun kontrak pertama. Lanjut setahun di kontrak kedua. Setelah selesai kontrak, dia dijanjikan akan jadi karyawan tetap.
Di awal tahun 2016, sebelum kontrak kerjanya berakhir, Qorry justru mengundurkan diri dari Garuda karena ingin buka usaha.
Padahal saat jadi pramugari dia menerima upah Rp20 juta sampai Rp35 juta per bulan, tergantung jam terbang dalam sebulan.
Setelah mengundurkan diri, dia mencoba-coba membuka usaha.
Tapi setelah setengah tahun mencoba, dia selalu gagal. Akhirnya dia menyerah dan memutuskan bekerja kembali sebagai pramugari.
Qorry pun kembali melamar ke Garuda Indonesia. Ia sempat ikut kursus dengan biaya Rp35 juta di pertengahan 2016.
Pada Januari 2017, saat ikut seleksi, dia dinyatakan tidak lolos tes masuk. Alasannya, karena dulu dia pernah mengundurkan diri dari Garuda.
Qorry kemudian mulai melamar ke maspakai penerbangan lain.
Di antaranya ke Air Asia dan Pelita Air. Di Pelita dia sebetulnya sudah lolos sampai tahap wawancara akhir.
"Tapi saya memutuskan tidak melanjutkan karena saya diterima di di Air Asia pada bulan Agustus 2017," katanya.
Bulan November 2017, Qorry menandatangani kontrak kerja selama dua tahun.
Saat kontrak itu habis, kontrak diperpanjang lagi satu tahun sehingga kontrak kerjanya akan berakhir pada November 2020.
Di Air Asia, Qorry terbang untuk rute domestik dan internasional. Ia mendapat gaji Rp20 juta per bulan sesuai jam terbang.
Maret 2020, pandemi datang menerjang Indonesia.
Qorry kemudian dirumahkan oleh Air Asia. Saat dirumahkan, Qorry masih menerima gaji penuh. Ia dirumahkan sampai bulan Agustus 2020.
Pada bulan November 2020, kontrak kerjanya habis sebagai pramugari, dan tidak diperpanjang.
Ada tujuh orang dari manajemen Air Asia yang hadir. Sementara Qorry hadir seorang diri.
Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit.
Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.