Wanita Asal Jogja Ini Nekad Resign setelah 25 Tahun Kerja di Hotel, Kini Sukses Usaha Keripik Pisang dengan Modal Awal Rp1 Juta
Tak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya
Tak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya
Foto: YouTube DNTrust
Wanita Asal Jogja Ini Nekad Resign setelah 25 Tahun Kerja di Hotel, Kini Sukses Usaha Keripik Pisang dengan Modal Awal Rp1 Juta
Setelah bekerja selama 25 tahun pada sebuah hotel di Jogja, Sofiani Mirah membuat keputusan mengejutkan dalam hidupnya. Ia memilih resign dan terjun ke dunia wirausaha.
“Waktu itu saya nggak mikir sama sekali mau buka usaha apa. Padahal saya sama suami pekerja swasta. Apa jadinya kami nanti di hari tua?” ungkap wanita yang akrab disapa Sofi itu, dikutip dari kanal YouTube DNTrust.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Apa yang membuat wanita ini resign? Tang, seorang desainer yang pernah bekerja di sebuah perusahaan real estate di Beijing, mengatakan sifat pekerjaannya yang menuntut telah membuatnya tidak puas.
-
Kenapa pekerja wanita ini resign? 'Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting dapat mempengaruhi pembukaan toko baru,' katanya.
-
Bagaimana Mulyani memulai bisnis kue? Seiring waktu, Mulyani mulai berbagi resep kue kepada pelanggan di tokonya. Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya. Awalnya, Mulyani tidak menarik tarif kepada para peserta belajar membuat roti. 'Lalu mulai berbayar Rp5 ribu, kemudian belajar bikin macem-macem roti jadi bayar Rp10 ribu,' jelasnya.
-
Kenapa Ratmi memulai usaha keripik bayam? Setelah gempa, kami benar-benar kehilangan segalanya. Suami saya diberhentikan dari pekerjaannya, dan saya bingung harus berbuat apa,' kenang Ratmi dalam tayangan YouTube Lempar Dadu, dikutip Selasa (19/11). Di tengah keterbatasan, Ratmi bangkit dan memulai usaha keripik bayam di Jetis, Bantul, Yogyakarta.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
Sofi kemudian berdiskusi dengan suaminya. Akhirnya diputuskan bahwa suaminya tetap bekerja di perusahaan swasta, sedangkan Sofi harus memulai berwirausaha.
Berdasarkan dari keputusan itu, Sofi akhirnya resign dari perusahaan swasta tempat ia bekerja. Ia memulai usaha pada tahun 2019.
Belum lama menjalankan usaha, pandemi COVID-19 datang. Namun adanya pandemi tak menyurutkan semangat Sofi dan keluarga untuk terus memajukan usahanya.
Pada awalnya Sofi mengembangkan produk keripik pisang. Namun seiring waktu ia mulai suka berinovasi. Menurutnya, usaha keripik pisang begitu potensial, apalagi Indonesia merupakan penghasil pisang nomor tiga di Indonesia.
“Inilah yang membuat saya semakin semangat di sektor keripik pisang karena saya tidak akan pernah khawatir kekurangan bahan baku. Apalagi pisang ini mengandung kalium dan vitamin yang tidak dimiliki buah lainnya,” kata Sofi.
Waktu memulai usaha, Sofi hanya mengeluarkan modal sebesar Rp1 juta. Modal itu digunakan untuk membeli bahan baku dan juga kemasan. Pada awalnya, ia hanya membeli kemasan dari toko plastik dan dipasang stiker.
Waktu awal-awal, Sofi memiliki beragam kekhawatiran mengingat ia bukan orang yang memiliki latar belakang pendidikan memasak dan juga wirausaha.
Tak heran waktu menitipkan jualannya ke toko-toko, produknya sering sekali ditolak. Karena sering sekali ditolak, Sofi sempat berpikir untuk berhenti dari usahanya itu.
“Sekarang alhamdulillah sudah hampir 400 toko. Kami kerja sama dengan hotel juga, kafe, restoran. Jangkauan pasar kami tidak hanya di Jogja, tapi juga ke Semarang, Cilacap, dan lain sebagainya,” ungkapnya dikutip dari kanal YouTube DNTrust.
Produk keripik kentang milik Sofi makin terkenal. Tak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya. Di antara negara-negara yang pernah disambangi antara lain Korea Selatan, Malaysia, Saudi Arabia, dan juga China.
Saat ini, perizinan usaha Sofi sudah cukup lengkap. Ia sudah punya BPOM, perizinan untuk memasarkan produk di Saudi Arabia, serta memperoleh berbagai penghargaan.
“Untuk capaian di tahun 2020, saya banyak mengikuti kompetisi-kompetisi baik itu lokal maupun nasional. Capaian tertinggi kami adalah memenangi Pertamina Foundationpreneur, kami juga pernah menang program Hijrahpreneur Bank Indonesia, dan Pangan Award Kementerian Perdagangan, dan lain-lain,” kata Sofi.
Walaupun sudah mendapat banyak penghargaan, Sofi mengaku masih banyak target yang ingin ia wujudkan. Oleh karena itu ia mengaku akan terus berinovasi produk-produk pisang di antaranya tepung pisang dan cokelat pisang.