Ini cara murah meriah tapi aman buat saksikan gerhana matahari
Cara sederhana itu buat menghindari melihat langsung gerhana matahari dengan mata telanjang.
Banyak cara buat melihat proses terjadinya gerhana matahari total (GMT), pada Rabu (9/3) nanti. Ada yang memilih menggunakan alat khusus seperti teropong, atau kacamata.
Meski begitu, ternyata ada teknik sederhana menyaksikan gerhana tanpa harus menyiapkan alat yang sulit didapat.
"Ada yang caranya alami maupun buatan, tapi prinsipnya sama, yang cara lubang jarum," kata Staf Peneliti Observatorium Bosscha ITB, Yatni Yulianti, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (7/3).
Prinsip lubang jarum, menurut Yatni, bisa diterapkan di lingkungan sekitar. Kita mesti berada di pohon rindang di mana sinar matahari menembus di celah-celah dedaunan. Dia melanjutkan, orang duduk di bawah pohon bisa melihat bayangan mataharinya.
"Itu juga bisa lihat proses gerhananya," ujar Yatni.
Saat terjadi gerhana matahari, sinar-sinar yang jatuh ke tanah bisa menjadi proyeksi alami. "Pohon yang daunnya rindang, terus celah daun-daun itu bisa berfungsi sebagai lubang jarum itu," lanjut Yatni.
Cara sederhana lainnya, yakni dengan membuat proyeksi sinar matahari dengan saringan santan kelapa. Saringan terbuat dari alumunium dengan celah lubang kecil bisa dimanfaatkan. Saringan bisa diarahkan ke matahari, kemudian sinar menembus lubang saringan diarahkan ke kertas putih di bawahnya.
"Saat matahari jatuh, taruh kertas di bawahnya, nanti si lubang bisa buat bayangan matahari," ucap Yatni.
Langkah terakhir bisa dicoba yakni menggunakan media dua kertas putih. Kertas yang satu dilubangi oleh jarum, lainnya bertindak sebagai layar.
Dengan cara itu, gerhana bisa disaksikan tanpa harus melihat langsung ke matahari.
Yatni mengatakan, Bandung merupakan daerah tidak secara langsung terlintasi Gerhana Matahari. Namun, Observatorium Bosscha ITB menyediakan teropong buat melihat fenomena alam itu.
"Bandung tidak akan maksimal, hanya 88 persen saja," tutup Yatni.