Ini cara Tim SAR evakuasi jenazah AirAsia dari tengah laut
Jenazah yang mengambang di laut diangkat dengan jaring ke kapal sebelum diterbangkan oleh helikopter ke Pangkalanbun.
Memasuki hari kesebelas, Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian jenazah penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501 dengan segala cara. Pencarian dilakukan lewat udara, permukaan laut sampai ke bawah laut.
Direktur Operasional Basarnas Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Marsekal Pertama SB Supriadi menyatakan, pencarian melalui udara difokuskan untuk mengidentifikasi lokasi adanya jenazah atau puing pesawat. Kemudian informasi itu akan diteruskan ke kapal-kapal Tim SAR gabungan guna ditindaklanjuti.
"Setelah itu, dikabarkan pada kapal-kapal yang ada untuk meninjau langsung ke titik koordinat tersebut. Itu untuk memastikan pantauan dari udara, kalau benar ya diangkut," kata SB Supriadi di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).
Jika yang ditemukan adalah jenazah, kata dia, proses pengangkatan dilakukan oleh tim dengan menggunakan perahu karet. Lalu jenazah dibawa ke kapal pengangkut.
Topik pilihan: Update Evakuasi AirAsia QZ8501 | Asuransi korban AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
"Biasanya mereka pakai jaring, lalu dengan sangat hati-hati dibawa ke perahu karet," terang dia.
Lanjut dia, jenazah yang telah berada di atas kapal menunggu jemputan dari helikopter. Di atas kapal tersebut helokopter melakukan pendaratan bukan dengan cara di tarik tali.
"Helikopter harus landing dulu, baru berangkat kembali setelah mengangkut jenazah. Tidak menggunakan tali," tegas dia.
Namun, ketika helikopter tidak bisa mendarat di kapal, maka jenazah tersebut akan dipindahkan ke kapal yang bisa mengantar ke Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah. Selanjutnya jenazah akan dipetikan ke RSUD Sultan Imanuddin dan diterbangkan ke Surabaya.
"Seperti yang dilakukan kemarin. Ombak besar yang terjadi membuat heli tidak bisa landing ke kapal Onami punya Jepang. Akhirnya, jenazah yang dibawa KN 224 milik Basarnas untuk dibawa ke Pelabuhan Kumai dulu," pungkas dia.
Baca juga:
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501 (4)
Politikus Gerindra sebut banyak pencitraan dalam insiden AirAsia
Ekor AirAsia berada di sektor III, 30 Km dari titik lost contact
2 Jenazah yang sulit dikenali dimasukan ke kontainer pendingin
2 Jenazah kembali ditemukan kapal nelayan dan kapal tongkang
Tragedi AirAsia pukul penjualan tiket penerbangan murah
Perjuangan Tim SAR gabungan di hari ke-11 pencarian AirAsia