Ini deretan aksi kebrutalan geng motor Jepang di Depok
Ini deretan aksi kebrutalan geng motor Jepang di Depok. Mereka juga pernah memeras pengendara motor. Motor korban dibawa kabur dan dijual. Mereka juga menjarah warung makan di Limo. Warteg itu buka 24 jam.
Geng motor Jembatan Mampang (Jepang) ternyata sudah berulah berulang kali. Mereka tak hanya terlibat tawuran tetapi juga terlibat sejumlah tindak pemerasan dan pencurian dengan kekerasan.
Terakhir, geng ini menjarah toko baju di Sukmajaya. Sebelumnya mereka juga pernah memeras pengendara motor. Motor korban dibawa kabur dan dijual. Mereka juga menjarah warung makan di Limo. Warteg itu buka 24 jam.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
-
Di mana Wuling Motors mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
"Mereka mendatangi warung dan memeras penjualnya. Termasuk yang sedang makan di sana," kata Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto, Rabu (27/12).
Tak hanya itu, geng ini juga merampas warung kopi. Di sana mereka memeras pengunjung yang sedang duduk. "Mereka meminta HP korban yang ada di warung kopi," paparnya.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Mereka berkonvoi dan bertemu korban di jalanan. "Di tengah jalan mereka bertemu korban dan memaksa untuk menyerahkan uang dan harta korban," beber Kapolres.
Bahkan mereka juga memeras tukang nasi goreng yang baru selesai jualan. Mereka menjarah uang Rp 300 ribu hasil jerih payah tukang nasi goreng. "Mereka juga mengambil tabung elpiji tukang nasi goreng," katanya.
Sampai saat ini ada lima laporan yang diterima pihaknya terkait ulah geng ini. Selain terlibat tindak kriminal, geng ini juga terlibat tawuran.
"Mereka juga melakukan tindakan tawuran. Ini yang berhasil kita identifikasi. Kita masih dalami lagi apakah ada laporan lain atau tidak," katanya.
(mdk/eko)