Ini gambaran umum isi Deklarasi Bali dalam kongres MK ketiga se-Asia
Deklarasi Bali ini akan memuat beberapa poin penting di dalamnya menyelesaikan persoalan menggunakan pendekatan hukum
Delegasi negara anggota kongres ketiga Association of Asian Constitutional Cours (AACC) Equivalent Institution di Convention Center, Nusa Dua, Bali, menggodok Deklarasi Bali. Deklarasi Bali ini akan memuat beberapa poin penting termasuk di dalamnya menyelesaikan persoalan menggunakan pendekatan hukum.
"Intinya mengenai pernyataan bersama mengenai hal yang sesuai kewenangan kita. Menjaga situasi hukum, tegaknya pemerintah yang demokratis, dijalankan dengan demokratis dan penegakkan hukum dalam setiap hal. Yang diutamakan pendekatan-pendekatan secara hukum. Berikutnya bagaimana menegakkan HAM termasuk di dalamnya hak warga negara," jelas Presiden Association of Asian Constitutional Cours (AACC) Equivalent Institution, Arief Hidayat di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/8).
Arief yang juga Ketua MK ini menambahkan, pembahasan dan penyusunan draft Deklarasi Bali sudah dilakukan sejak Rabu (10/8) kemarin. Isi draft tersebut kemudian didorong dalam Kongres ke-3 AACC yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tadi pagi.
"Intisari yang disampaikan di kongres akan dimasukkan di dalam Deklarasi Bali," ujarnya.
Setelah Deklarasi Bali dirampungkan, lanjut dia, hasilnya akan disampaikan langsung kepada seluruh delegasi negara anggota AACC sebelum penutupan Kongres ke-3 AACC berlangsung. Deklarasi Bali akan disampaikan oleh Arief Hidayat selaku tuan rumah penyelenggaraan kongres ke-3 AACC.
"Deklarasi Bali yang menyampaikan saya, tapi saya menyampaikan dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mereka masing-masing. Saya sebagai Presiden MK Indonesia sekaligus Presiden AACC harus menggunakan bahasa Indonesia. Itu undang-undang kita, bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional harus berkomunikasi dengan bahasa Indonesia," tutupnya.