Ini kata cewek pemijat plus di Jakarta soal celana digembok
"Ih, kayak pager aja digembok," kata salah satu pemijat.
Sejumlah pengelola panti pijat di Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya menggembok celana pemijat atau terapis. Tujuannya agar para wanita itu tak melakukan transaksi seks dengan pelanggan.
Setiap melayani pelanggan, mereka wajib mengenakan celana bergembok. Kunci hanya diberikan jika mereka minta izin ke toilet.
Namun praktik pijat plus tetap berjalan. Walau celana digembok, tetap saja mereka menawarkan servis lebih walau tak sampai hubungan intim.
Sejumlah pemijat plus di Jakarta mengaku kaget mendengar aturan seperti di Malang. Mereka rata-rata menolak jika celana mereka digembok.
Berikut komentar para wanita pemijat plus di Jakarta soal celana bergembok.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Untuk siapa rekomendasi 10 bedak ini ditujukan? Berikut ini adalah 10 rekomendasi bedak yang cocok untuk wanita di atas usia 50 tahun.
-
Kapan Bir Pletok mulai ada? Melansir dari laman e-jurnal maranatha.edu verjudul "Pengenalan Kuliner Betawi melalui Media Photobook" karyaChristianity M, minuman bir pletok ini ada abad ke-20 zaman Belanda.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Kayak pager aja digembok
Lusi, seorang pemijat plus di Jakarta Selatan mengaku aneh dengan aturan pemijat harus digembok. Menurutnya aturan itu tak perlu diterapkan oleh pengelola panti pijat di Jakarta.
"Ih, kayak pager aja digembok," kata Lusi sambil tertawa saat berbincang dengan merdeka.com pekan lalu.
Lusi mengaku di panti pijatnya pun dilarang berhubungan intim hingga melepas pakaian. Servis yang diberikan hanya pijat plus.
"Kalau ketahuan ada yang lepas baju itu langsung dipecat. Tapi nggak usah digemboklah," kata Lusi.
Takut pelanggan kabur
Amel, seorang pemijat di Jakarta Barat mengaku khawatir pelanggan kabur jika celana terapis digembok. Amel mengaku tak mau jika disuruh mengenakan gembok.
"Kalo aku nggak deh. Jujur aja, cowok dateng ke tempat pijat kan pasti buat plus-plus. Kalau nggak, dateng aja ke panti pijat tuna netra," kata Amel.
Namun Amel menilai sah-sah saja sebuah panti pijat mewajibkan gembok celana para pemijatnya. Tentu sebelum bekerja, para pemijatnya juga sudah sepakat.
"Ya biar saja. Kan semua tempat ada aturan main masing-masing," ungkap dia.
Pakai rok mini, mau digembok apanya
Dinda tertawa saat ditanya komentarnya soal pemijat bergembok di Malang. Dinda yakin 100 persen, hal itu tak bisa diterapkan di panti pijat tempatnya bekerja.
"Loh, kita kan seragamnya pakai rok mini. Percuma aja pinggangnya digembok. Bawahnya kebuka" kata Dinda yang bekerja di Jakarta Selatan sambil tertawa.
Dinda mengaku belum setahun seragamnya diganti. Dulu mereka mengenakan celana jeans dan kaos berkerah warna hitam. Kini celana jeans diganti rok jeans di atas lutut.
"Mungkin biar pelanggan pada betah pijet di sini kali ya. Pada seksi terapisnya," kata Dinda.
Gembok percuma kalau pemijat nakal
Dinda menambahkan gembok tak akan efektif mencegah aktivitas seksual di panti pijat. Dia menilai percuma digembok jika wanita pemijatnya masih nakal.
"Memang kan di banyak panti pijat di Jakarta juga tak bisa sampai hubungan intim. Kalau pemijatnya nakal ada celah, janjian di luar atau pas libur. Jadi tetap aja kalau mau nakal masih bisa diakali. Cuma nggak main di tempat pijat aja," kata Dinda.
Menurut Dinda, memang tak semua wanita pemijat mau melayani pria di luar jam dinas. Tapi sebagian besar berprofesi ganda.
"Yang nggak mau itu rata-rata karena takut sama pacarnya. Kalau yang singel atau udah pisah kebanyakan mau. Tapi tetap lihat orangnya dulu, ya nggak sama semua orang mau. Itu bedanya pemijat plus sama PSK," bebernya.