Ini kata polisi cantik soal maraknya penembakan
Selama melayani masyarakat, polwan-polwan cantik ini bangga menjadi polisi.
Penembakan terhadap polisi marak terjadi belakangan ini. Terakhir, Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Satu Korps Bhayangkara, polwan-polwan cantik pun angkat bicara. Menurut mereka, nyawa ada di tangan Tuhan. Selama melayani masyarakat, polwan-polwan cantik ini bangga menjadi polisi.
Berikut kata polisi cantik soal maraknya penembakan.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
Brigadir Avvy Olivia
Brigadir Avvy Olivia berharap pelaku penembakan dan pengganggu keamanan dapat dibekuk. Agar warga kembali merasa aman.
Semoga cepet terungkap pelakunya, ujar polisi cantik ini kepada merdeka.com, Kamis (12/9).
Menurut Avvy, dirinya selalu mengantisipasi gangguan keamanan dengan menggunakan jaket jika tugasnya sudah selesai.
Kalo sudah selesai tugasnya, pakai jaket atau mengganti baju, jelas dia.
Briptu Eka Frestya
Briptu Eka Frestya tak banyak mengomentari penembakan polisi, namun polwan cantik ini mengaku sedih dengan kejadian tersebut.
Saya tak mau banyak mengomentari. Yang pasti sedih dengan peristiwa tersebut, ujar Eka kepada merdeka.com, Kamis (12/9).
Brigadir Handayani
Brigadir Handayani merasa berduka dengan tewasnya senior-seniornya ditembak orang tak dikenal. Dia berharap pelaku bisa ditangkap dan diadili.
Yang pasti kita sebagai aparat berduka sedalamnya atas kejadian ini. Semoga pelakunya cepat tertangkap dan tidak ada lagi korban selanjutnya, ujar presenter laporan lalu lintas di stasiun televisi nasional ini kepada merdeka.com, Kamis (12/9).
Meski tak takut dengan tindakan orang tak bertanggung jawab itu, Handayani tetap mengantisipasi kemungkinan.
Jika kita sedang melakukan pengaturan di jalan tidak sendirian melainkan berdua atau lebih, dalam artian yang 1 mengatur 2 berjaga untuk mengantisipasi bila terjadi hal yang tidak diinginkan, jelas dia.
Bripda Eka Rachma
Bripda Eka Rachma merasa sedih dengan gugurnya para seniornya ditembak orang tak dikenal selama beberapa bulan belakangan ini. Eka mengaku, hal itu membuat keluarga khawatir terhadap dirinya.
Kejadian itu membuat takut keluarga saya yang khawatir kepada saya. Jujur rasa takut memang ada, tetapi kembali ke tugas pokok, kita melayani masyarakat, jelas Eka kepada merdeka, Kamis (12/9).
Dirinya berdoa agar pelakunya cepat terungkap, supaya jelas latar belakang modus penembakan polisi tersebut. Semoga cepat terungkap, singkatnya.
Eka yang sering menyampaikan laporan lalu lintas di televisi swasta ini memiliki cara untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan tersebut dengan selalu waspada.
Pake jaket, kalo enggak lagi mau on cam. Misalnya makan siang, di luaran gitu pake jaket. Kalo perlu setelah siaran, sudah menjelang malam, ganti pakaian preman, ujar Eka.