Ini kekuatan gabungan Basarnas cari AirAsia di hari keenam
Ada total 46 search rescue unit yang diterjunkan ke lokasi pencarian hari ini.
Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) bersama tim gabungan melanjutkan pencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501. Pencarian di hari keenam, Jumat (2/1) akan menurunkan 46 search rescue unit (SRU).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengungkapkan, tim gabungan yang diterjunkan merupakan unsur dari TNI, Polri dan pihak luar negeri. Dalam pencarian ini akan ada 46 SRU yang diterjunkan.
"Total 46 baik dari unsur udara maupun laut," katanya di Kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/1).
Berdasarkan data yang diterima merdeka.com dari Basarnas, ini detail armada yang diturunkan hari ini:
SRU Udara dari dalam negeri terdapat tujuh helikopter dan lima Fix Wing. Sedangkan bantuan luar negeri, dua helikopter dari Singapura, dua helikopter dari Amerika dan satu Fix Wing dari Korea. Sehingga total SRU udara sebanyak 17 unit.
Untuk SRU laut, dalam negeri menerjunkan 21 unit kapal. Sedangkan bantuan luar negeri, empat unit dari Singapura, tiga unit dari Malaysia dan satu unit dari Amerika. Sehingga total armada laut sebanyak 29 unit.
Soelistyo menambahkan, walaupun terdapat beberapa SRU dari luar negeri, tidak akan ada tumpang tindih dalam pencarian. Sebab tujuan pencarian ini untuk menemukan korban dan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ini unsur gabungan, semua bekerjasama, baik Basarnas, TNI, Polri, luar negeri dan instansi yang terkait," tutupnya.
Jumlah ini jauh berbeda dengan SRU yang diturunkan pada 1 Januari 2015. Sebab SRU dalam negeri menerjunkan 84 unit, terdiri dari 17 helikopter, 10 pesawat dan 57 kapal. Sedangkan SRU luar negeri menerjunkan 14 unit, terdiri dari dua helikopter Singapura, dua pesawat Singapura, satu pesawat Malaysia, lima kapal Singapura, dua kapal Malaysia, satu pesawat Korea dan satu kapal Amerika.
Baca juga:
Basarnas: Fokus pencarian hari ini badan pesawat dan black box
Ini ciri 2 jenazah korban AirAsia yang baru dievakuasi
AirAsia QZ8501 kemungkinan sempat mendarat selamat di air
Pesan Sumamik Saerah ke keluarga sebelum naik AirAsia yang jatuh
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.