Ini kronologi bentrok berdarah di Lapas Kerobokan
Dua orang tewas dalam bentrokan itu.
Hingga malam pukul 21.30 Wita, suasana tegang masih terlihat di Lapas Kerobokan Denpasar. Sejumlah pasukan Dalmas dan Anggota Brimob Polda Bali terlihat masih berjaga-jaga di areal Parkiran Lapas Kelas II A Kerobokan.
Bahkan Jalan Batu Karu yang menjadi alamat tempat lapas terbesar di Bali ini, masih diblokade oleh sejumlah mobil truk Dalmas. Arus lalulintas pun dialihkan dari sudut timur dan sudut barat untuk langsung menuju ke Seminyak Kuta atau ke arah Gatsu Denpasar.
Pecahnya bentrok dua ormas terbesar di Bali ini berawal dari keributan kecil antaran pembesuk dengan kelompok penghuni di dalam napi, sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis (27/12). Hal inipun dibenarkan oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Anak Agung Made Sudana, bahwa bentrok berawal antara pembesuk dengan salah seorang napi.
"Ya ini sebenarnya awalnya dimulai dari yang besuk ke dalam dengan seorang napi," singkap Sudana yang enggan merinci bagaimana kronologis peristiwa ini terjadi, Kamis (17/12) di Lapas Kerobokan.
Sumber resmi di dalam Lapas Kerobokan menyebutkan, saat itu awal mula pelaku Putu Pur dan BJ awal datang besuk menuju rekannya di blok C1 (Cempaka). Saat itu BJ lebih mendahului masuk blok, sedangkan Putu menyusul di belakangnya.
Namun saat Putu akan masuk menuju Blok Cempaka 1 disenggol oleh korban RBT. Kebetulan antara pelaku dan korban berasal dari dua ormas yang berbeda tidak pernah akur keduanya.
Saat itu, masih menurut sumber ini menyebutkan keduanya saling jual beli pukulan. Namun akhirnya Putu tumbang dan tersungkur, kebetulan saat itu Ia melihat ada pecahan botol dan diambilnya digunakan menusuk RBT.
Melihat keributan itu, rekan-rekan Putu yang berada di Blok Cempakan meringsek keluar halaman Lapas ikut menyerang RBT dengan menggunakan senjata tajam.
"Korban ditusuk secara bergantian oleh rekan-rekan Putu yang menghuni blok C. Melihat kejadian itu, rekan korban berusaha menolok dan ikut terkena serangan. Keterangan ini dari sejumlah saksi penghuni lapas di blok lain, saat ini penghuni di blok C sudah diamankan seluruhnya," ungkap Sumber ini.
Pantauan di luar Lapas, sebanyak empat truk sabhara dimasukkan ke dalam Lapas untuk mengevakuasi penghuni napi di blok C pasca isiden bentrok di berbagai tempaat di wilayah Denpasar. Hingga saat ini kabarnya bahwa ada empat korban jiwa akibat bentrok dua kubu ormas terbesar di Bali ini.
Korban bentrok di dalam Lapas dipastikan 1 orang tewas ditempat, dan 1 orang lagi tewas setelah mendapat perawatan di RSUP Sanglah. Sementara itu bentrok di Jalan Teuku Umar, dipastikan 1 orang tewas di tempat dan 1 orang lagi tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu bentrok di Mahendradata Mitra 10 juga dikabarkan ada beberapa korban, belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.