Ini pengakuan pembuat action figure Sumanto kanibal dan Ryan Jombang
Action figure dijual dengan harga Rp 100 ribu per mainan itu diminati pembeli saat pameran.
Masyarakat Indonesia, tengah dihebohkan oleh sosok action figure atau boneka sejumlah penjahat legendaris di Indonesia. Ada sosok Paedofilia mengerikan Robot Gedek, Sumanto si pemakan manusia hingga Ryan 'jagal' jombang.
Salah satu pembuatnya adalah Goodguysneverwin. Mereka juga membuat tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno dan Soeharto. Cipta Croft-Cusworth sebagai orang di balik action figure tersebut baru memulai bisnisnya pada awal tahun 2015.
"Goodguysneverwin ini idenya sangat unik, selama ini kan action figure identik sama tokoh-tokoh luar negeri. Nah yang ini beda,yang lokal ada semua, dari tokoh bangsa, artis lokal, pembunuh sampai setan," kata dia dalam wawancara dengan Antara, Desember 2015 lalu.
Perusahaan tersebut mengeluarkan action figure berbagai seri seperti seri "Living Legend" yang terdiri dari dua versi "Satria Bergitar", seri "Setan Lokal" yang terdiri dari "Kuntilanak", "Leak Bali", "Gendoruwo" serta seri "Indo Psycho" terdiri dari "Sumanto", "Robot Gedek" dan "Ryan Jombang".
"Baru awal tahun ini saya memulai bisnis sendiri, saya bekerja di EMCO untuk mendesain permainan yang sangat Indonesia seperti Monas, Metro Mini dan mainan tersebut laku keras, akhirnya saya terinspirasi untuk membuat perusahaan sendiri dengan tokoh-tokoh yang saya pilih," kata pria berdarah Inggris-Padang itu.
Action figure dijual dengan harga Rp 100 ribu per mainan itu diminati pembeli saat pameran. Jika karakter seri "Dead Patriot" dan "Living Legend" dibuat sebagai bentuk rasa kagum kepada tokoh-tokoh tersebut, seri "Indo Psycho" dibuat berdasarkan faktor "Wow".
"Sumanto, Ryan Jombang dan Robot Gedek mereka itu memiliki faktor wow bahkan di dunia internasional pun tidak ada penjahat seperti mereka, misalnya Ryan, kalau kita lihat dia sepertinya orang baik tidak akan ada yang menyangka kalau dia tega membunuh, dan yang lebih menariknya lagi di penjara dia bisa rekaman," kata Cipta.
Lain lagi dengan karyanya pada seri "Setan Lokal", penggambaran makhluk tak kasat mata pada setiap suku di Indonesia memang berbeda-beda, Cipta menginterpretasikan karakter tersebut berdasarkan imajinasinya.
Namun, jika kita lihat pada karakter Kuntilanak ia membuat tokoh tersebut tengah berbadan dua, ia mencoba menggambarkan Kuntilanak dengan mitos yang sebenarnya.
"Selama ini Kuntilanak yang ada di televisi selalu menampilkan Kunti yang tidak hamil, padahal sebenarnya Kuntilanak kan mencari anaknya, intinya semua tokoh-tokoh yang saya pilih mempunyai sentuhan dalam hidup saya," kata dia.
Mainan berbahan resin itu membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk membuatnya mulai dari konsep, proses cetak hingga pengemasan.
Setiap karakter diproduksi terbatas hanya 300 mainan dan tidak akan diproduksi ulang, setiap mainan diberikan nomor seri untuk memberikan keautentikan tersendiri.
"Mainan ini baru dipamerkan kali ini dan dijual terbatas, per karakter dijual 100 saja, saya masih simpan sisanya untuk dua pameran lagi," kata Cipta.
Setelah ini, ia berencana membuat karakter lain seperti Ahmad Albar dan Benyamin untuk seri Legend serta membuat mainan tuyul 3 in 1 serta pocong untuk seri Setan Lokal.
Walaupun ia sudah melanglang buana keliling dunia, dia sangat senang membuat karakter tokoh Indonesia dan tinggal di negara ini karena menurut dia tidak ada negara yang sama seperti Indonesia.
"Di sini saya punya fans, dukungan banyak, dan saya bisa bikin perusahaan mainan sendiri. Saya senang dapat membuat hobi menjadi bisnis saya, tidak banyak negara yang dapat mewujudkan mimpi ini bisa nyata," kata dia.
Baca juga:
Maret 2016, kota Rotterdam bakal punya hutan apung
Penemu dari Jepang bikin bonsai futuristik yang mengambang di udara
Lika-liku mengolah bahan bekas menjadi miniatur truk
Jual kacamata hingga kipas buat gerhana, Siti raup ratusan juta
Baru 2 bulan diresmikan, Taman Corat-Coret Bogor bikin macet
-
Bagaimana "Boneka Koptik" dibuat? Selain karya seni monumental yang dipajang di istana-istana ini, para pengrajin juga memperkenalkan atau membuat patung-patung ini, dan memproduksinya dalam jumlah besar seiring dengan meningkatnya popularitas patung-patung ini di semua lapisan masyarakat.
-
Apa itu "Boneka Koptik"? Jenis baru boneka muncul dalam catatan arkeologi selama periode Islam Awal pada abad ke-7 hingga ke-11 Masehi. Boneka ini terbuat dari tulang. Fungsi dan penggunaan boneka ini, yang sering disebut sebagai "boneka Koptik," masih menjadi topik perdebatan.
-
Siapa yang menciptakan "Boneka Koptik"? Setelah penaklukan oleh Muslim di negara ini, pengrajin-pengrajin diundang untuk membangun dan menghias istana-istana.
-
Mengapa "Boneka Koptik" menghilang? Namun, pada akhir abad kesebelas, patung-patung ini tiba-tiba menghilang, mungkin karena pembatasan yang diberlakukan sesuai dengan hukum Islam.
-
Apa yang membuat Dek Cunda terlihat seperti boneka? Dek Cunda memiliki rambut hitam yang tebal meskipun masih balita, tidak mengherankan jika sering disebut sebagai boneka dek Cunda.
-
Siapa yang menemukan Pulau Boneka? Diciptakan oleh seorang pria bernama Julian Santana Barrera, pulau ini menjadi tempat bersemayam bagi ratusan boneka yang diikat di pohon dan tergantung di sepanjang jalanan pulau.