Ini penjelasan Kapolda NTT soal anggotanya diancam Herman Hery
Herman mengaku tak melakukan ancaman lewat SMS.
Jelang Natal dan menyambut Tahun Baru 2016, polda se-Indonesia melakukan operasi pekat untuk menekan peredaran minuman keras (miras). Tujuannya, agar perayaan Natal dan Tahun Baru tak ternodai hal-hal yang tak diinginkan.
Menindaklanjuti ini imbauan itu, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) juga melakukan razia jelang malam Natal lalu. Ikut dalam operasi itu Kasubdit Narkoba Polda NTT, AKBP Albert Neno.
Dalam operasi itu, Albert dan sejumlah personel Polda NTT menutup beberapa tempat usaha yang kedapatan menjual minuman keras. Tak cuma menutup tempat usaha tersebut, beberapa orang juga turut diamankan.
Rupanya, razia yang dilakukan Albert dan rekan-rekannya jelang Natal itu membuat beberapa pihak tak senang. Singkat cerita, ketidaksenangan itu berbuntut pada ancaman yang diterima Albert.
Lewat SMS, Albert yang kala itu tengah merayakan Natal menerima perkataan tidak mengenakkan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota DPR. SMS itu dikirim pada 26 Desember malam.
Tak terima dengan ancaman itu, Albert kemudian melaporkan kejadian tidak mengenakkan itu ke Polda NTT.
Saat dikonfirmasi soal perbuatan tidak mengenakkan yang dialami Albert, Kapolda NTT Brigjen Pol Endang Sundjaya, coba meluruskan. Dia membenarkan anak buahnya memang melakukan operasi pekat sebelum malam Natal.
"Razia sebelum Natal memang dilakukan di tempat usaha yang menjual bir. Razia ini terkait surat menyurat. Mereka ada izin Pemda tapi departemen lainnya nyatakan izin sudah habis. Razia dilakukan di beberapa tempat," jelas Endang saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (29/12).
Saat operasi itu, ada beberapa agent yang ditindak dan beberapa yang diamankan. Rupanya, ada beberapa pihak yang tidak senang dengan razia itu.
"Razia sudah berjalan dan sudah selesai, tidak ada masalah. Kemudian ada pihak yang tidak suka melapor ke mana-mana lalu sampailah pada Albert," jelasnya.
Saat kembali ditegaskan soal ancaman yang diterima Albert, dia kembali meluruskan tidak ada ancaman. "Tapi yang memang ada yang puas dan tidak puas," tambahnya.
Meski membantah anak buahnya diancam anggota DPR, Endang membenarkan kalau Albert telah melaporkan perbuatan tidak menyenangkan itu ke Polda NTT.
"Ya kalau laporan memang benar ada, Albert yang melaporkan," pungkasnya.
Baca juga:
Anak buah diancam politisi PDIP, Kapolri sebut jangan takut!
Ini bantahan anggota DPR Herman Hery soal ancaman ke AKBP Albert
Ketika ucapan selamat Natal AKBP Albert dibalas makian politisi PDIP
-
Di mana Ria Ricis melapor ke polisi? Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Bagaimana Rizki Natakusumah memulai karir politiknya? Pada tahun 2019, Rizki Natakusumah memulai karirnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada usia yang relatif muda, yaitu 25 tahun.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.