Ini penjelasan Menhan soal bela negara usai bertemu Jokowi
Ryamizard berkali-kali menjelaskan bela negara penting untuk bangsa.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana membuat program Bela Negara. Namun, rencana tersebut menuai kontroversi.
Ryamizard berkali-kali menjelaskan bela negara penting untuk bangsa. Hal itu karena dia anggap sebagai wujud cinta terhadap Tanah Air.
Ryamizard juga menjelaskan bela negara beda dengan wajib militer. Ryamizard pun telah menjelaskan wacana bela negara kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut penjelasan Ryamizard soal bela negara usai bertemu Jokowi di Istana, Senin (19/10) malam:
Pertemuan dengan presiden soal bela negara Pak?
Tadi menanyakan makalah apa saya jelaskan, tujuan bela negara adalah untuk mengubah perilaku supaya dia tuh bangga kepada bangsanya, dia cinta kepada bangsa dan negara. Akhirnya siap bekerja untuk bangsa dan negaranya, bila perlu mati untuk negaranya, berkorban. Itu muaranya, tujuannya, prosesnya ya ada. Bagaimana dia tahu hukum, bagaimana melaksanakan P3, bagaimana kalau ada bencana alam kayak asap apa yang harus dilakukan..
Bentuknya seperti apa? Katanya seperti wajib militer?
Enggak. Enggak ada itu, suka nambah-nambahin aja, enggak ada saya ngomong wajib militer. wajib militer ngapain? Wajib militer kan latihan militer, ini kan enggak. Mengubah otak supaya bangga kepada negara ini, apa nggak boleh? Kan harus itu! hak dan kewajiban.
Jadi bentuknya bagaimana?
Ya dididik-didik itu di Dindam, diajar di kelas
Seminar?
Enggak, diajar ada kurikulumnya bela negara harus tahu sejarah bangsa ini biar dia ngerti. Bagaimana dia bangga kalau enggak ngerti sejarah perjuangan panjang sekali, dia enggak ngerti kita dijajah berapa ratus tahun, dia enggak ngerti bangsa ini dijajah tuh susah.
Enggak cukup dari SD sampai SLTA pak?
Sekolah dasar harus, saya sampaikan dengan menteri pendidikan itu proses yang penting. Nanti kalau dia enggak ngerti enggak usah diluluskan saja. Penting itu.
Tidak masukin teknik masukin militer pak?
Bela diri? Udah bilang enggak lah, ngapain.
Berapa target rekrut?
100 Juta orang
Berapa tahun?
Dalam 10 tahun
2016 ini berapa?
Kamu tahu, pramuka itu sudah bela negara. Kamu hitung sudah berapa? Saya hitung-hitung sudah 60 juta, tinggal 40 lagi.
Realistis gitu ya pak?
Iyaa, pramuka itu bela negara. Masa kalah yang gini-gini, makanya pramuka itu enggak ada yang berkelahi. Sekarang tukang ojek dengan Go-JEK berkelahi. Harusnya kalau bela negara kan enggak terjadi, kan gitu.
Urgensinya diformalkan jadi bela negara?
Sudah lama ini. Sudah lama. Kan enggak tahu kan? Sudah lama. Saya angkat karena ini penting. Begitu diangkat, yang di Pekanbaru yang datang ke Menhan ribuan sudah daftar, ribuan. Datang ke Menhan juga datang, ribuan. Jadi rakyat itu suka. Hanya orang-orang tertentu saja yang enggak suka.
Tanggapan presiden?
Bagus. Siapa yang bilang enggak bagus? Bagus dong. Tinggal nanti pelaksanaannya.