Ini penyebab anak bomber Mapolrestabes Surabaya selamat dari maut
Kondisi ini berbeda dengan dua anak dalam aksi serupa di Gereja Katolik Maria Tak Bercela di Ngagel Surabaya saat bom Surabaya. Tubuh dua anak tersebut ikut meledak bersama ibunya.
AIS (8) selamat dari ledakkan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, karena tubuhnya tidak terlilit bahan peledak. Saat bom yang dibawa oleh kedua orang tuanya meledak, tubuh terpental hingga tiga meter ke atas.
"Yang di Polrestabes anak kecil yang selamat itu nggak ada (peledak). Terus kemudian diangkat oleh anggota. Kalau itu ada, terus kemudian meledak, Kasat Narkoba saya turut habis itu," kata Irjen Machfud Arifin, Kapolda Jawa Timur, Selasa (15/5).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Siapa yang bercanda membawa bom? Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
"Heroiknya, anggota langsung meyelamatkan. Orang tuanya tidak memberikan jaket yang berisi bom," tambahnya menegasnya.
Kondisi ini berbeda dengan dua anak dalam aksi serupa di GKI jalan Diponegoro. Tubuh dua anak tersebut ikut meledak bersama ibunya.
Sebelumnya, Kapolri, Jenderal Tito Karnavian dalam keterangannya mengatakan, pelaku bom bunuh diri Puji Kuswati, berjalan bersama dua anaknya Fadila dan Pamela memasuki GKI di Jalan Diponegoro setelah diturunkan sang ayah. Sempat dihalangi satpam gereja, akhirnya bom meledak.
Puji yang memakai cadar tidak hanya melilitkan bom di dalam perutnya, tapi juga kepada dua anak perempuannya. Jenis bom ini membuat bagian perut terduga pelaku tidak utuh.
"Sementara bagian atas tubuh dan bagian kaki, relatif masih utuh," kata Tito di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5).
Baca juga:
Polisi sebut foto viral Dita Oeprianto digeledah polisi hoaks
Total 4 terduga teroris ditangkap polisi di Malang, Pasuruan dan Surabaya
Teror bom di Surabaya, anak-anak adalah korban bukan pelaku!
Empat anak pelaku bom Surabaya dan Sidoarjo harus diasuh orang yang 'waras'
Menhan minta polisi, tentara dan hansip dilibatkan awasi 500 WNI pulang dari Suriah