Ini PR Komjen Tito Karnavian bila jadi Kapolri
Komjen Pol Tito Karnavian bakal menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun sebagai Kapolri
Tinggal selangkah lagi, Komjen Pol Tito Karnavian bakal menggantikan Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Badrodin dalam waktu dekat ini akan mengakhiri masa tugasnya karena pensiun.
Ada sejumlah pekerjaan rumah atau PR yang harus diselesaikan Komjen Tito bila nanti resmi menjabat sebagai Kapolri. Di antaranya, kasus tewasnya pentolan kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (JI) Siyono usai duel dengan anggota Densus 88 dan penanganan korupsi serta kriminalisasi.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Imparsial, Al Araf yang mengakui bahwa kasus penanganan terorisme di Indonesia tidak dapat dilepaskan pada diri Tito.
"Secara umum harus kita akui semua penanganan kasus terorisme di Indonesia, sampai Jamaah Islamiyah, Noerdin M Top, tidak bisa dilepaskan dalam diri Tito," Ucap Al Araf kepada awak media pada acara 'Dinamika Pergantian Kapolri', di kantor Imparsial, Minggu (19/6).
Dilanjutkannya. bahwa revisi UU Terorisme harus dipastikan bahwa ada ruang publik yang mengawasi.
"Ini terkait dengan revisi UU Terorisme yang harus dipastikan ada ruang publik mengawasi," lanjutnya.
Ia pun berharap, agar kasus kematian Siyono tidak terulang kembali. Kasus tersebut harus menjadi perhatian Tito, mengingat bahwa jendral polisi bintang tiga tersebut pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88.
"Kalau lihat aspek kasus per kasus akan selalu ada celah, catatan-catatan harus jadi catatan kinerja ke depan," ungkapnya.
Selain itu, Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesian Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho menilai bahwa jika ada politisasi dalam penanganan kasus korupsi, membuat proses penegakan hukum akan menjadi bias. Hal itu menjadi tambahan pekerjaan rumah Tito Karnavian yang harus diselesaikan.
"Kalau ada politisasi dalam penanganan korupsi, membuat proses penegakan hukum menjadi bias. PR Pak Tito itu evaluasi, kalau dari kasus internal ini tidak layak, jangan diterusin," sambung Emerson kepada awak media di kantor Imparsial.
Ia pun berharap, di bawah kepemimpinan Tito kelak, tidak akan ada lagi kasus kriminalisasi terutama bagi para penegak hukum dalam kasus pemberantasan korupsi. Walaupun begitu, ia tidak dapat memprediksi jika kasus kriminalisasi tersebut akan terulang kembali.
"Apa ini akan terulang, kita belum bisa prediksi. Tapi Pak Tito dipercaya untuk agenda pemberantasan korupsi," tutupnya.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Baca juga:
Tito Karnavian harus pastikan kasus Siyono tak terulang lagi
ICW: Korupsi dan kriminalisasi PR utama Tito Karnavian
Pengamat sebut Tito Karnavian punya semua syarat sebagai Kapolri
Pujian setinggi langit SBY dan KPK untuk Komjen Tito Karnavian
Gerindra curiga Tito jadi calon Kapolri untuk 'amankan' Jokowi
Reformasi Polri dinilai alasan Jokowi pilih Tito jadi Kapolri