Ini reaksi burung kakatua saat gerhana matahari
Dari hasil pengamatan didapat hasil bahwa saat terjadi gerhana menimbulkan penurunan aktivitas hewan itu.
Fenomena gerhana matahari total yang terjadi pagi tadi ternyata memberikan pengaruh terhadap perilaku hewan, salah satunya kakatua goffin yang ada di penakaran Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong, Jawa Barat. Dari hasil pengamatan didapat hasil bahwa saat terjadi gerhana menimbulkan penurunan aktivitas hewan itu.
"Kesimpulan aktivitas saat gerhana menurun lokomosinya seperti sebelum jam 6 tadi," kata Rini Rahmatika, anggota Laboratorium bagian burung di lokasi, Rabu (9/3).
Rini mengatakan sebelum gerhana terjadi burung-burung ini tampak aktif melakukan aktivitas (lokomosi) seperti bervokalisasi, dan terbang. Namun saat gerhana tiba, burung-burung ini tampak menurun aktivitasnya dan memilih bertengger di satu titik.
"Saat sebelum gerhana mereka aktif bervokalisasi, terbang-terbang, di sini masih aktif bergerak dia sistemnya merayap satu kawat ke kawat lain. Karena belum ada makanan belum makan, terbang-terbang. Saat gerhana mereka diam pada satu titik dan cenderung tidak jauh-jauh bertengger dalam satu ranting yang berdekatan," terangnya.
Sedangkan, untuk objek lain yakni betet Jawa menunjukkan hal yang sama. Yakni saat terjadi gerhana mereka bertengger ke lokasi yang lebih gelap. Padahal, dalam kondisi sehari-hari, burung betet selalu bertengger di lokasi datangnya sinar matahari.
"Saat 7.15 WIB, dia (burung betet) mulai bertengger ke arah yang lebih gelap ke dalam. Biasanya selalu dia cari datangnya sinar matahari namun berbeda saat gerhana," pungkasnya.
Penelitian terhadap hewan jenis burung ini dilakukan dengan dua metode yakni pengamatan secara langsung dan menggunakan kamera CCTV yang telah dipasang sejak malam hari.
Baca juga:
Di Sunda, gerhana dimaknai kegalauan antara bumi dan matahari
Bicara soal gerhana, Gus Ipul bercerita tentang Batara Kala
Perangko edisi gerhana matahari seharga Rp 100.000 laris manis
PT Pusri ogah disalahkan terkait asap yang menutupi gerhana
5.000 lebih warga padati Bosscha Bandung demi melihat gerhana
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Mengapa gerhana matahari total menarik perhatian ilmuwan? Peristiwa ini menawarkan kesempatan unik bagi para ilmuwan untuk mempelajari korona matahari, yaitu lapisan luar atmosfer matahari yang biasanya tersembunyi oleh cahaya terang dari matahari itu sendiri.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Dimana gerhana matahari total 2024 akan melewati? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.