Ini yang Dilakukan Bharada E usai Dengar Skenario Pembunuhan Brigadir J
Bharada E menerangkan, Ferdy Sambo mengakhiri cerita dengan menyuruh mengisi peluru. Ferdy Sambo pun bertanya senjata api miliknya.
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bharada E berdialog di rumah Jalan Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Mereka menyusun siasat jahat menghabisi nyawa Brigadir J.
Ferdy Sambo menginginkan, penyebab kematian Brigadir J dibuat seolah tembak-menembak akibat ulahnya melecehkan Putri Candrawathi. Lokasi eksekusi telah ditentukan yakni di Rumah Dinas, Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Di mana Bripda Indria Larasati bertugas? Bripda Indria Larasati bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Pelalawan, Polda Riau.
-
Siapa yang melamar Jharna Bhagwani? Nah, ada nih cowok keren namanya Husen Nasimov, dia terkenal banget sebagai YouTuber. Nah, pas dia lagi ngelamar, semua temen dan fans Jharna langsung ngucapin selamat deh. Seru banget!
-
Siapa yang hadir di pengajian Jharna Bhagwani? Semua anggota keluarga hadir di pengajian ini.
-
Bagaimana Brigadir Helmi bisa berhasil melumpuhkan pelaku? Aksi heroik Brigadir Helmi ternyata tidak asal-asalan dilakukan. Ia telah berlatih berbagai gerakan sejak lama. Menariknya lagi, ternyata ia merupakan salah satu instruktur bela diri Polri di Polres Magelang.
-
Apa yang Adira Kania lakukan baru-baru ini bersama Bragi? Adira Kania, putri Ikke Nurjanah, baru-baru ini tampil bersama Bragi, band milik ayahnya. Adira membawakan lagu "Memandangmu," yang merupakan hit besar ibunya di tahun 90-an.
Hal itu diungkapkan Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumui saat diperiksa di persidangan atas kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Sidang digelar di PN Jaksel, Kamis (5/1/2023).
Bharada E menerangkan, Ferdy Sambo mengakhiri cerita dengan menyuruh mengisi peluru. Ferdy Sambo pun bertanya senjata api miliknya.
"Senpi kamu mana?," kata Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.
Bharada E menunjukkan ke arah pinggang letak senjata miliknya melekat. "Siap ada bapak," jawab Bharada E.
Ferdy Sambo memberikan amunisi. Saat itu, Bharada E mengambil satu kotak peluru dengan kaliber 9 mm.
"Saya keluarkan sepi magazen saya. Saya tambah amunis. Saya pasang lagi. Saya balikin ke beliau yamg mulia," ujar dia.
Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso lantas menanyakan berapa butir peluru yang dimasukkan ke dalam senjata api.
"Diisi berapa senpi itu," tanya Wahyu.
"Saya tidak ingat Yang Mulia," jawab Bharada E.
"Apakah full," ucap Wahyu.
"Kebiasaan saya Yang Mulia tidak penah full kalau isi," ucap Bharada E.
"Tidak pernah full tapi lebih dari 12," ucap Wahyu.
"Iya karena seingat saya amunisi terakhir saya waktu terakhir nembak di Senayan itu 7 butir Yang Mulia. Di dalam magazen," ucap Bharada E
Wahyu mengulang kembali keterangan dari anggota Propam yang sempat dihadirkan dalam persidangan. Pada magazen senjata Bharada E tersisa 12 butir perluru.
"Saudara membenarkan saat itu. Makanya saya bilang. Bahwa saudara mengisi peluru dalam magazen saudara lebih dari 12 tapi tidak sampai full. Fullnya adalah 17. Kan gitu," ucap Wahyu.
Bharada E membenarkan dan melanjutkan ceritanya, Ferdy Sambo saat itu memerintahkan untuk mengamankan senjata api milik Brigadir J. Seingatnya, terakhir disimpan di dasbord mobil Lexus.
"Siap ada di dasbroad mobil Lexus bapak," ujar Bharada E.
Bharada E mengatakan, Ferdy Sambo memintanya mengambil senjata milik Brigadir J dan kemudian diserahkan kepadanya.
"Nanti kau abis ini kau turun ke bawah ambil senpinya bawa lagi naik ke sini," ucap Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.
Terkait hal ini, Wahyu mengaku heran Ferdy Sambo telah mengetahui senjata api Brigadir J sudah diamankan. Pun demikian dengan Bharada E.
"Pertanyaan saya tahu dari mana saudara Ferdy Sambo kalau senjata itu sudah diamanakan," tanya Hakim
"Tidak tahu," jawab Bharada E.
"Saudara mengambil dan menyerahkan kembali," Wahyu balik bertanya.
Bharada E mengatakan, ia tak langsung berdiri. Sebab, Ferdy Sambo masih berbincang-bincang dengan Putri Candrawathi.
" Yang saudara dengar kemarin sarung tangan dan CCTV," tanya Wahyu.
Bharada E membernarkanya. Ia mengatakan, setelah melihat keduanya terdiam. Bharada E berdiri meminta izin mengambil senjata api Brigadir J. Kala itu, Ferdy Sambo menitipkan sebuah pesan. Adapun isinya.
"Chard nanti kalau ada yang tanya bilang saja mau isolasi," ucap Bharada E meniru suara Ferdy Sambo.
Bharada E mengatakan bergegas ke mobil yang terpakir di garasi. Posisi garasi terbuka lebar. Seingatnya, di luar rumah ada beberapa ajudan yang juga sedang duduk di luar rumah. Bharada E lantas menuju ke atas untuk menyerahkan senjata ke Ferdy Sambo.
(mdk/ray)