Integrasi KA barang & pelabuhan terkendala pembebasan lahan
Manfaat dari pengintegrasian antara KA barang dari stasiun menuju ke pelabuhan adalah mengurangi beban Pantura.
PT Kereta Api Indonesia akan melakukan program integrasi jalur Kereta Api (KA) barang di stasiun dengan jalur menuju atau akses ke pelabuhan. Namun, hingga kini upaya mewujudkan program tersebut terkendala oleh pembebasan lahan untuk dilewati jalur rel KA tersebut.
Salah satu contoh kendala itu dialami PT KAI akan melakukan integrasi antara jalur stasiun KA di Jakarta menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah dilakukan kajian, ternyata ada dua petak tanah yang saat ini masih belum bisa dibebaskan lahannya untuk pembuatan jalur rel KA barang menuju ke pelabuhan.
"Saya dua kali diajak ibu Menteri untuk meninjau ke pelabuhan di Jakarta. Ide awalnya memang peninjauan untuk membuat jalur angkutan barang dari factory kereta ke pelabuhan. Kalau ini terealisasi akan diberikan jalur rel masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Namun di petak 22 dan petak 23 yang menuju ke pelabuhan belum terbebaskan," ungkap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di sela-sela kegiatan sidaknya di Stasiun Semarang Tawang, Jawa Tengah Rabu (12/11).
Persoalan pembebasan lahan ini, menurutnya merupakan tugas dan kewenangan dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sementara tugas PT KAI hanya sebagai operator kereta api yang akan dioperasionalkan.
"Ini tugas Dirjen Perkeretaapian. Penggelaran dan operasionalnya kereta jika lahan sudah beres akan kita lakukan," ungkapnya.
Edi menegaskan, ke depan tidak hanya upaya integrasi antara KA barang menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok saja yang akan dilakukan. Melainkan, seluruh pelabuhan di Indonesia yang wilayahnya terdapat stasiun strategis aksesnya menuju ke pelabuhan akan dilaksanakan program integrasi antara KA barang dan pelabuhan.
"Nantinya ke depan, pelabuhan satu persatu akan diakses dengan KA barang. Apalagi saat ini, angkutan barang sudah kita mulai," ungkapnya.
Manfaat dari pengintegrasian antara KA barang dari stasiun menuju ke pelabuhan, terutama di wilayah Pantai Utara (Pantura) adalah selain mengurangi kelebihan beban (over load) angkutan barang juga meminimalisir kerusakan jalan yang diakibatkan beratnya angkutan barang truk yang melintas di Pantura.
"Dari Kalimas angkut peti kemas dari barat. Load di Pantura secara cepat drastis turun. Beban di Pantura akan turun dialihkan ke KA. Membagi load lari ke lewat Pantura. Selain kepadatan dan kerusakan jalan di jalur pantura," pungkasnya.