IPW: Perwira Polri yang dipukuli TNI AL sedang tangani kasus Samad
Para polisi itu mengaku sedang rapat ketika tiba-tiba ada razia gabungan di Bengkel Cafe.
Mabes Polri membantah dua perwira yang dipukuli Polisi TNI AL di Bengkel Cafe akhir pekan lalu, sedang mengusut kasus Abraham Samad. Namun Indonesia Police Watch (IPW) membeberkan keterangan berbeda. Para polisi itu memang sedang mengusut kasus yang melibatkan para pimpinan KPK.
"Memang benar mereka sedang usut kasus yang libatkan pimpinan KPK. Ada perwira-perwira polisi dari daerah yang khusus ditarik untuk menangani kasus itu," kata Presidium IPW Neta S Pane saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
Neta mengaku tak tahu siapa saja perwira yang ditarik itu. Tapi dari penelusuran merdeka.com, sejumlah perwira muda berpangkat Kompol dan AKBP bergabung di sini. Kesamaannya, mereka semua pernah bertugas di Reskrim Jakarta. Apakah Bareskrim kekurangan orang sampai harus menarik para perwira ini?
"Sebenarnya sah-sah saja jika ada permintaan bantuan. Jadi tak ada masalah," kata Neta.
Namun Neta menyayangkan menggelar rapat di Cafe dan karaoke. Idealnya, rapat digelar di kantor atau restoran. Jangan di tempat hiburan malam.
"Kesannya jadi negatif," kritik Neta.
IPW meminta Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengusut tuntas kasus penyerangan yang terjadi. Sebab razia berujung pemukulan seperti ini baru sekali terjadi. Apakah ada keterkaitan antara kasus KPK, Polri dan TNI, ini harus diungkap tuntas.
"Supaya tidak ada saling curiga ini harus diselesaikan," tutupnya.