Isolasi warga, kelompok bersenjata Papua putuskan akses jalan di 3 titik
Isolasi warga, kelompok bersenjata Papua putuskan akses jalan di 3 titik. "Dengan tindakan yang dilakukan oleh KKB, maka ini mempertegas warga tidak boleh keluar dari kampung. Dan jalan yang dirusak ada tiga titik, semuanya antara longsoran dan Kimbeli," ujar Irjen Boy.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah memutuskan jalan yang menghubungkan Tembagapura-Kimbeli dan Banti di tiga titik.
"Ada tiga titik jalan yang diputus oleh KKB, dan ini memperkuat niat dari KKB untuk melakukan isolasi terhadap masyarakat," kata Irjen Boy Rafli, kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Timika, Kamis (16/11). Demikian dikutip dari Antara.
Irjen Boy juga mengatakan tiga titik jalan yang dirusak oleh KKB tersebut dimaksudkan agar masyarakat di perkampungan Tembagapura berkumpul di satu wilayah untuk memudahkan kelompok tersebut melakukan pengawasan.
Selain itu daerah yang sengaja diisolasi tersebut digunakan sebagai titik kumpul anggota KKB.
"Dengan tindakan yang dilakukan oleh KKB, maka ini mempertegas warga tidak boleh keluar dari kampung. Dan jalan yang dirusak ada tiga titik, semuanya antara longsoran dan Kimbeli," ujar Boy.
Dengan kondisi jalan yang dirusak tersebut, kata Boy, akan mempersulit proses evakuasi warga dan perlu untuk diperbaiki terlebih dahulu. Sebab jika warga disuruh untuk berjalan kaki maka maka membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan kondisi medan yang menanjak.
"Kalau yang dievakuasi ini masih muda mungkin bisa cepat. Tapi bagaimana keselamatan mereka saat jalan kaki. Ini yang kami pikirkan terhadap hal itu," ucapnya.
Untuk itu pihak keamanan (TNI dan Polri) terus melakukan negosiasi agar masyarakat bisa keluar dari kampung tanpa adanya ancaman. Termasuk langkah-langkah dalam mendistribusikan bahan makanan ke kampung-kampung.
"Kami masih pikirkan upaya-upaya penyelamatan masyarakat, agar bisa keluar dari kampung. Dan kami harap semua bisa dilakukan, agar masyarakat merasa aman dan nyaman tanpa ada tekanan dan ancaman. Ini dilakukan, agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dan sebagainya," kata Boy.