Isran Noor: KPK terkesan mencari kesalahan dan kerja tidak benar
Isran mengkritik kinerja KPK, yang menurutnya melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor deklarasi maju Pilgub Kaltim tahun 2018. Di hadapan pendukung, dia menyatakan mendukung Komisi III DPR memperbaiki kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dianggapnya memiliki kekurangan.
Pernyataan itu dia lontarkan, menanggapi pertanyaan wartawan terkait penetapan status tersangka koleganya oleh KPK, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dalam kasus gratifikasi.
"Saya mendukung komisi III mengeluarkan rekomendasi untuk perbaikan kinerja KPK. Karena KPK ini terkesan mencari-cari kesalahan," kata Isran di kediamannya, Jalan Kemangi Samarinda, Rabu (4/10).
Isran juga mengkritik kinerja KPK, yang menurutnya melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia.
"Banyak melanggar hak-hak asasi manusia. KPK banyak kerja tidak benar. Karena banyak melakukan penindakan. Tapi program utamanya, tidak dilakukan yakni pencegahan," ujar Isran.
Dia juga menyinggung soal penyadapan, yang kerap dijadikan KPK untuk mengetahui dugaan korupsi dilakukan seseorang bersangkutan.
"Kalau handphone diketahui (isi pembicaraannya), kasih tahu, diingatkan. Bukan dijebak," sebut Isran.
Dalam kesempatan itu, Isran deklarasi maju sebagai bakal calon Gubernur Kalimantan Timur bersama bakal calon Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, yang juga Wakil Ketua Komisi VII, sekaligus kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Secara lisan, Hadi mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden PKS Sohibul Iman, dan juga DPW PKS Kalimantan Timur, untuk maju bersama Isran Noor.
"Presiden PKS sudah menyetujui, hingga Ketua Majelis Syuro. Cuma memang belum tertulis. Insya Allah dukungan tertulis segera dikeluarkan dalam waktu dekat," kata Hadi.
"Saya tidak sebutkan partai politik luar PKS. Karena, dinamika partai begitu dinamis. Tapi saya yakin, perahu untuk menjadikan calon Gubernur, lebih dari cukup," terang Isran.