Istana geram Demokrat tuduh rumah SBY didemo perintah Staf Presiden
Istana geram Demokrat tuduh rumah SBY didemo perintah Staf Presiden. Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Chrisma Albandjar menyesalkan pernyataan Juru bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik yang mengatakan bahwa aksi demonstrasi di kediaman SBY terkait ucapan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Chrisma Albandjar menyesalkan pernyataan Juru bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik yang mengatakan bahwa aksi demonstrasi di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan pengarahan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Teten dituduh mengerahkan saat perhelatan Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur, Jakarta Timur.
"Kami menyesalkan pernyataan pers dari Saudara Rachland Nashidik yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo," kata Chrisma dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Senin (6/2).
Chrisma menegaskan, kehadiran Kepala Staf Kepresidenan di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada tanggal 5 Februari 2017 adalah atas undangan Panitia Jambore. Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.
Selain itu, Teten mengingatkan kepada mahasiswa untuk terus menjaga NKRI.
"Kita harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga. Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan," ujar Chrisma meniru arahan Teten kepada mahasiswa.
Selanjutnya, Teten menekankan bahwa anak muda harus punya kemampuan berkompetisi di tengah persaingan global. Karena itu peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.
Menurut Chrisma, Teten kemudian mengajak anak muda menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Dengan demikian, tidak ada provokasi apalagi mengerahkan massa untuk menggeruduk kediaman SBY.