Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda
Taman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.
Pulau Kalimantan sebagian besar wilayahnya diselimuti oleh ratusan hingga ribuan hektare hutan-hutan yang dihuni oleh ragam jenis flora dan fauna yang unik. Tak sedikit juga negara membangun dan mengelola taman raya untuk wisata maupun rumah bagi hewan dan tumbuhan langka.
Namun, di wilayah ini terdapat taman hutan raya yang identik dengan nama Presiden RI kedua, yaitu Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
-
Kenapa Soeharto meninggalkan bukit? Soeharto Ternyata Berinisatif Turun Bukit & Melanggar Perintah Kolonel Gatot Dia memperkirakan bukit ini akan jadi sasaran pengeboman Belanda. Karena itu dia memilih meninggalkan bukit. Dugaannya ternyata tepat dan mereka selamat.
-
Dimana Soekarno bertapa? Penuh kekuatan magis bukan? Tempat Soekarno Bertapa Di balik cerita dan mitosnya yang menyeramkan, Pulau Mintin rupanya pernah disambangi oleh beberapa tokoh besar nasional Indonesia, seperti Ir Soekarno dan pahlawan Kalimantan Tengah Tjilik Riwut.Soekarno pernah melakukan pertapaan di pulau ini.
-
Siapa yang menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto? Wakil Presiden RI (1993-1998) ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi, serta berpendirian teguh.
-
Dimana Dakota RI-001 Seulawah mengangkut Presiden Soekarno? Pada kedatangannya sekitar tahun 1948, pesawat ini langsung mengangkut Presiden Soekarno saat kembali dari Yogyakarta menuju Jakarta setahun setelahnya.
-
Dimana lokasi Hutan Babakan Siliwangi di Bandung? Area ini dipenuhi pepohonan rindang, dan dibelah oleh jalan protokol sebagai akses lalu lintas di Kota Kembang.
-
Apa yang menarik di Hutan Babakan Siliwangi saat ini? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
Lahan seluas 61.850 hektare ini pernah ramai diperbincangkan di media lantaran akan menjadi kandidat lokasi Ibu Kota Negara (IKN) menggantikan Jakarta sehubungan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo.
Keberadaan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto ini tak lepas dari peristiwa sejarah yang cukup panjang. Konon dulunya kawasan tersebut pernah digunakan oleh tentara Jepang untuk tempat penyiksaan hingga perjalanan darat Presiden Soeharto dari Balikpapan ke Samarinda.
Sejarah Bukit Soeharto
Penamaan Bukit Soeharto memang tidak terlepas dari sejarah Presiden Kedua RI melakukan perjalanan darat dari Balikpapan ke Samarinda yang berjarak 120 km lalu melintasi bukit tersebut. Dengan kondisi infrastruktur jalan yang masih sangat buruk, tentunya momen Soeharto melewati jalanan tersebut terasa heroik.
Kemudian, Soeharto ingin menempatkan kawasan ini menjadi "etalase" keberhasilan negara dalam mengelola hutan tropis. Faktor ini didukung dengan letak kawasan yang mudah dijangkau sehingga dipilih menjadi etalase program konservasi.
Dalam eksistensinya, hutan ini kerap dikunjungi sejumlah tamu negara untuk melihat Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seperti halnya Menteri Kehutanan di era Orde Baru, yaitu Djamaludin Suryohadikusumo yang selalu membawa tamu negara ke Bukit Soeharto, salah satunya Ratu Beatrix dari Belanda.
Proyek Reboisasi
Mengutip berbagai sumber, kawasan Bukit Soeharto ini dulunya merupakan wilayah tambang-tambang batu bara yang cukup kaya. Tetapi pada tahun 1990-an, Soeharto menyuruh Departemen Kehutanan beserta pemegang Hak Pengelolaan Hutan (HPH) di Kaltim untuk melakukan reboisasi.
Proyek reboisasi ini berjalan cukup sukses namun lahannya jadi mudah terbakar. Pada saat musim kemarau panjang, kawasan hutan di Bukit Soeharto ini kerap kali terbakar dengan hebat.
Jauh sebelum digunakan untuk tambang dan proyek reboisasi, di era penjajahan kawasan ini pernah digunakan Tentara Jepang untuk menyiksa dan kompleks pemakaman Romusha atau warga Pribumi yang menjadi korban kerja paksa. Namun, sampai saat ini belum ada bukti konkrit terkait peristiwa tersebut.
Salah Satu Hutan Raya di Indonesia
Mengutip situs indonesia.go.id, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan salah satu dari 28 Taman Hutan Raya yang ada di Indonesia. Memiliki curah hujan berkisar 2.000 mm sampai 2.500 mm per tahunnya dengan kondisi suhu antara 20 sampai 30 derajat.
Bukit Soeharto juga dihuni oleh beragam jenis fauna seperti orang utan, beruang madu, banteng, macan dahan, burung enggang dan lain sebagainya.
Sementara itu, ada berbagai jenis fauna yang hidup di hutan ini, mulai dari meranti, keruing, mahang, mengkungan, ara, medang, kapur, kayu tahan dan masih banyak lagi.
Kemudian lahan ini memang didominasi oleh pohon-pohon hasil reboisasi, yaitu ada akasia, sengon, johar, sungkai, hingga mahoni.
Kawasan Pelestarian Alam yang Gagal
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan SK.577/Menhut-II/2009. telah ditetapkan sebagai hutan konservasi dengan status kawasan pelestarian alam. Dalam klasifikasi kawasan hutan, merujuk UU Kehutanan status hutan konservasi ialah berada pada posisi tertinggi, di mana status hutan lindung dan hutan produksi berada di bawahnya.
Namun pada kenyataannya kawasan ini justru tidak lebih baik pasca Orde Baru. Dalam perkembangannya hutan ini mengalami deforestasi dan degradasi hutan sebagai akibat maraknya kebakaran, perambahan dan pembalakan liar, serta pemanfaatan hutan ilegal.
Pada tahun 2006, kawasan ini sebagian besar didominasi oleh alang-alang dan semak belukar, kemudian beberapa wilayah juga digunakan untuk pemukiman, kebun, lahan terbuka, dan lain sebagainya.
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
- Ivan Gunawan Bongkar Hubungan dengan Ayu Ting Ting, Pernah Diajak Nikah dan Kesal Ogah Syuting Bareng Lagi
- Kronologi Satu Keluarga di Bogor Dianiaya 4 Orang Jelang Subuh, Satu Tewas Bersimbah Darah di Dalam Mobil
- Pestapora Pertamina Fastron 2024 Bakal Hadirkan Pengalaman Tiga Hari yang Tak Terlupakan
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024