Kisah di Balik Lumbung Padi di Purwakarta, Ternyata Bikinan Kerajaan Mataram
Ketika itu, Mataram membangun lumbung padi hingga ke wilayah Barat salah satunya Kabupaten Purwakarta yang saat itu masih masuk ke wilayah Kabupaten Karawang.
Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak area persawahan. Berdasarkan data dinas pangan dan pertanian setempat, total luasan daerah pertanian setempat tercatat mencapai 19.000 hektare per tahun 2023.
Disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan, sebanyak 17.970 hektare di antaranya tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan di luar pertanian. Hal ini diupayakan sebagai salah satu cara menggerakkan ekonomi pedesaan, melalui salah satu produk unggulannya.
-
Kenapa Kerajaan Mataram Kuno menguasai wilayah Jawa Timur? Pada abad kesembilan, Kanjuruhan mulai mengalami kemunduran karena Mataram Kuno mulai mengembangkan pengaruhnya di Jawa Timur.
-
Apa yang terjadi pada prajurit Mataram saat menyerang Batavia? Misi Sultan Agung berakhir dengan kegagalan karena ratusan prajurit Mataram tewas akibat wabah kolera yang mengganas.
-
Apa yang terjadi di Purwokerto saat dikuasai Belanda? Mereka kemudian mengadakan pembersihan di desa-desa sekitar yang menjadi basis perjuangan tentara Indonesia di Banyumas.
-
Siapa yang memimpin pasukan Mataram menyerang Batavia? Saat itu pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung mengirimkan prajuritnya ke Batavia untuk menyerang Belanda.
-
Bagaimana Belanda menguasai Purwokerto? Setelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda. Tanggal 30 Juli 1947, Kota Purwokerto hancur lebur. Banyak bangunan yang dihancurkan. Asap-asap kebakaran mengepul di mana-mana. Pada saat itu, Panglima Divisi II Tentara Republik Indonesia (TRI), Gatot Subroto, menginstruksikan pelaksanaan taktik bumi hanguskan.
-
Apa yang terjadi saat pasukan Mataram menyerang Malang? Pasukan Bupati Ronggosukmo jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun berhasil mempertahankan daerahnya dari serangan pasukan Kerajaan Mataram.
Namun sejak kapan Purwakarta menjadi salah satu daerah pertanian? Jawabannya sejak era kerajaan Mataram menguasai hampir sebagian besar wilayah tanah Jawa. Ketika itu, Mataram membangun lumbung padi hingga ke wilayah Barat salah satunya Kabupaten Purwakarta yang saat itu masih masuk ke wilayah Kabupaten Karawang.
Lantas apa tujuan Mataram menjadikan Purwakarta sebagai lumbung padi di masa itu? Berikut kisahnya.
Bermula dari Kekuasaan Mataram ke Wilayah Barat
Merujuk laman purwakartakab.go.id, penanaman sawah secara massal oleh pemerintah kerajaan Mataram sebenarnya sudah berlangsung sejak permulaan berkuasanya VOC di Indonesia sekitar abad ke-17.
Pada tahun-tahun tersebut, VOC berencana menguasai perdagangan di sebagian wilayah pulau Jawa dengan menjalin relasi dengan kerajaan-kerajaan berkuasa. Namun, lambat laun, hubungan keduanya menjadi renggang setelah VOC tidak mau membantu kerajaan Mataram saat menyerang Surabaya.
Sejak saat itu, keduanya mulai melancarkan serangan hingga puncaknya adalah penyerbuan Mataram ke Batavia pada tahun 1628-1629.
Penyerangan Mataram ke Batavia Membutuhkan Logistik
Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, pembuatan lumbung padi sudah mulai dilakukan setelah kegagagalan serangan Mataram pertama di tahun 1628. Kemudian, di bulan Juni 1629, Mataram kembali membawa puluhan ribu pasukan melalui jalur darat dan laut untuk mengusir VOC yang menolak kerja sama dengan Mataram.
Penyerangan sendiri, sebelumnya sudah dipersiapkan salah satunya dengan membuat banyak lumbung padi mulai dari Cirebon sampai Purwakarta, dan membuat sejumlah gudang logistik dari hasil bumi di sana.
Lumbung padi kemudian berhasil menjadi perbekalan pasukan Mataram yang saat itu dipimpin oleh Dipati Ukur dari Bandung dan Juminah.
Masih Tersisa hingga Sekarang
Meski sudah ratusan tahun dibuat, area persawahan tersebut masih bisa disaksikan jejaknya di masa sekarang seperti yang terdapat di Kecamatan Pasawahan.
Menurut sesepuh setempat, sawah-sawah di sini memang sudah berusia sangat tua. Bahkan usianya melebihi umur Kabupaten Purwakarta yang dahulu bernama Sindangkasih dan menjadi ibukota Kabupaten Karawang di tahun 1800-an silam.
Area persawahan ini lah yang kemudian dipercaya masyarakat sekitar, serta para tokoh adat merupakan peninggalan kerajaan Mataram saat hendak menyerang Belanda di Batavia.
Berevolusi Menjadi Nama Daerah
Banyaknya sawah yang ketika itu dibangun Mataram turut mempengaruhi toponimi dari daerah-daerah di Purwakarta. Saat ini beberapa wilayah di sana, menggunakan nama sawah seperti Kecamatan Pasawahan.
Kemudian, pemerintah setempat juga membangun area sawah-sawah baru sebagai ketahanan pangan kota yang keberadaannya kini masuk ke wilayah Kecamatan Pondoksalam dan sebelumnya hasil pemekaran dari Pasawahan.
Selain itu, di Purwakarta juga memiliki daerah yang namanya diambil dari kebun-kebun peninggalan masa penjajahan seperti Kebon Kopi di Kecamatan Plered.