Menelisik Asal Usul Kota Malang, Dulu Warganya Menang Lawan Ribuan Pasukan Kerajaan Mataram
Nama Kota Malang tidak muncul begitu saja. Ada riwayat perjuangan warga mempertaruhkan nyawa demi kedaulatan daerah tersebut.
Nama Kota Malang ternyata punya sejarah panjang yang selama ini tak banyak diketahui
Menelisik Asal Usul Kota Malang, Dulu Warganya Menang Lawan Ribuan Pasukan Kerajaan Mataram
Kota Malang dikenal luas karena keberadaan Arema, klub sepak bola legendaris dengan fans militan bernama Aremania. Di luar itu, tidak banyak yang tahu tentang asal-usul Kota Malang.
Nama Kota
Tidak banyak orang tahu kalau Kota Malang memiliki nama lengkap Malang Kucecwara. Dua kata ini memiliki arti "Tuhan akan membantu kita menaklukan kejahatan".
-
Apa yang jadi bukti Malang sebagai daerah tertua di Jawa Timur? Bukti-bukti lain yang menunjukkan Malang sebagai daerah tetrua di Jatim ialah adanya nama-nama desa seperti Kanjeron,Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang, danMandaraka.
-
Kenapa Kerajaan Mataram Kuno menguasai wilayah Jawa Timur? Pada abad kesembilan, Kanjuruhan mulai mengalami kemunduran karena Mataram Kuno mulai mengembangkan pengaruhnya di Jawa Timur.
-
Kapan Kabupaten Malang resmi terbentuk? Kabupaten Malang lahir pada 28 November 760.
-
Dimana letak Kampung Batu Malang? Kampung ini berada di ketinggian dan dikelilingi sawah, sungai, serta bukit. Keindahan alam tatar Parahiyangan selalu berhasil mencuri perhatian. Bentangan sawah, gunung, dan sungai yang memesona selalu menjadi daya tarik utama.
-
Kenapa banyak orang tertarik ke Malang? Oleh sebab daya tarik yang beragam ini, Malang menjadi destinasi yang menarik untuk para pelancong yang menginginkan pengalaman wisata yang berbeda dan tak terlupakan.
-
Kenapa pusat kerajaan berpindah ke Malang? Baru setelah Ken Arok membunuh Akuwu Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang.
Asal-usul
Meskipun punya nama lengkap Malang Kucecwara, daerah ini lebih dikenal dengan nama "Malang" saja. Ternyata ada kisah di balik nama tersebut, sebagaimana mana dikutip dari laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id.
Cerita ini berkenaan dengan Raja Mataram, Sultan Agung. Sang raja ingin menaklukan seluruh pulau Jawa dalam satu kekuasaan Kerajaan Mataram. Saat menyerang Pulau Jawa bagian timur, ia tidak langsung menyasar Surabaya sebagai pusat Jawa Timur, tetapi menaklukkan kota-kota di sekitar Surabaya, termasuk Malang.
(Foto: goodnewsfromindonesia.id)
Penyerangan
Sultan Agung mengutus 8.000 pasukan yang disebar dalam tiga kelompok yakni kelompok Jalur Lingkar Selatan, Pantura, dan jalur tengah yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap.
Tumenggung Alap-alap yang memimpin jalur tengah melewati daerah Ngantang merasa kesulitan dalam menempuh jalur tersebut.Pasalnya, ia harus menempuh pegunungan yang terbentang dari Utara ke Selatan, menghadapi tantangan menalkukkan lima gunung (Gunung Penangguhan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud), dan melewati dua sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, langkah penyerangan mereka terhalang ribuan pohon tumbang yang menutupi jalur masuk menuju Malang. Para pasukan pun harus bersih-bersih dengan menyingkirkan pohon-pohon tersebut demi bisa melanjutkan misi menduduki Malang.
Setelah berhasil menyingkirkan pohon-pohon tumbang dan siap menduduki Malang, pasukan Kerajaan Mataram diadang pasukan Bupati Malang saat itu, Ronggosukmo.
(Foto: Freepik master1305)
Pasukan Bupati Ronggosukmo jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun berhasil mempertahankan daerahnya dari serangan pasukan Kerajaan Mataram. Semangat membara warga Malang di bawah pimpinan Bupati Ronggosukmo berhasil menumpas pasukan Kerajaan Mataram.
(Foto: Freepik jcomp)