Istri Aher maju Pilgub Jabar, panggilan hati atau politik dinasti ?
Netty mesti berjibaku dengan bakal calon lain. Jika ingin lolos, komitmen kepada rakyat dan integritas yang utama.
Meski masih sekitar dua tahun lagi, genderang Pilkada Jabar sudah ditabuh. Beberapa sosok mulai bermunculan. Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mulai disebut-sebut bakal meramaikan persaingan memperebutkan jabatan gubernur.
Tidak ketinggalan, Netty Prasetiyani. Istri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, itu menyatakan siap bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah Jabar 2018 mendatang. Bahkan dia mengaku berani bersaing dengan sosok Ridwan Kamil atau Deddy Mizwar secara adil.
"Sekarang mari membangun kepantasan. Kalau kemudian segala macam perangkat itu sampai pada kesimpulan saya pantas, Pak RK pantas, Pak Demiz pantas, kemudian masuk prosedur pendaftaran, menawarkan visi, tentu mari kita berkompetisi secara sehat," kata Netty, di sela-sela Pelatihan dan Simposium Nasional Partai Keadilan Sejahtera, di Bandung, kemarin.
Pandangan miring tak bisa dilepaskan jika ada anggota keluarga petahana maju sebagai calon kepala daerah. Tudingan membangun dinasti berembus kencang. Di beberapa daerah, hal itu terbukti berkembang menjadi negatif. Bagi-bagi jatah proyek atau dana bansos ke kerabat contoh buruk akibat hal itu. Hanya saja, Netty menjawab diplomatis.
"Saya jawabannya sederhana. Siapapun orangnya, dan bisa berkontribusi untuk kebaikan," ujar Netty.
Meski begitu, Netty mengakui dia harus menggalang dukungan dari banyak pihak. Meski sang suami merupakan politikus PKS dan memiliki jabatan strategis, tapi itu bukan berarti partai itu sepakat mengusungnya.
"Kalau dalam konteks formal, tentu ada prosedur dan persyaratan. Kalau persyaratan atau prosedurnya harus dicalonkan oleh parpol, dan masuk ke tahapan Pilgub Jabar, ya tentu saya ini tidak berdiri tunggal. Siapapun berhak memang untuk maju. Untuk PKS banyak orang mumpuni. Dan PKS juga masih harus melakukan tahap penjaringan," ujar Netty.
Partai Keadilan Sejahtera juga sudah melirik potensi Emil, sapaan Ridwan, buat maju pada Pilkada Jabar 2018. Menurut Presiden PKS, Sohibul Iman, sosok Ridwan memang sedang ditimbang-timbang. alhasil, Netty pun tak bisa melenggang mulus.
"Semua yang muncul memang berada dalam radar kami dan memang untuk dipertimbangkan. Ridwan Kamil itu radar PKS (untuk Pilkada Jabar)," kata Sohibul dalam acara sama kemarin.
Meski begitu, bukan berarti Ridwan tak punya lawan dan berpeluang besar diusung PKS dalam Pilkada Jabar nanti. Sebab menurut Sohibul, keputusan tetap berada pada musyawarah partai. Apalagi, lanjut dia, PKS saat ini mengantongi nama lain.
"Kalau di internal kita yang muncul sebagai tokoh misal Tate Qomarudin, ada Aris Mukti. Saya kira lewat Pemira nanti akan kelihatan. Emil, Demiz (Deddy Mizwar), Ibu Netty. Saya kira masih dalam radar kami. Semakin dekat akan semakin muncul," ujar Sohibul.
Hanya saja, Netty belum bisa menilai apakah dia pantas meneruskan amanah suaminya di Jabar, yang sudah memimpin hampir dua periode.
"Kalau bapak (Aher) mengizinkan tentu akan menambah energi untuk saya. Kalau itu akhirnya muara kebaikan, dianggap saya melahirkan kepantasan, kenapa tidak. Insya Allah siap. Masalahnya, saya layak tidak?" ucap Netty.