Isu korupsi jadi titik lemah Airin di Pilkada Tangsel
Selain korupsi, kondisi infrastruktur dan birokrasi Pemkot Tangsel juga jadi isu politik.
Tensi Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memanas, seiring semakin dekatnya hari pencoblosan. Pasangan Arsid-Elvier Ariadianne Soedarto Poetri melalui sekretaris tim pemenangan Fatahillah menyangkal, jika masyarakat setempat tak terpengaruh terhadap keberadaan Airin di lingkaran kasus korupsi keluarganya.
"Kalau Airin beres memimpin Tangsel, Arsid-Elvier tak akan maju," ujar Fatahillah, Selasa (27/10).
Menurutnya, masyarakat Tangsel sudah cerdas memahami kondisi saat ini. Justru kini mereka berbalik mencari calon yang benar-benar bersih dan bisa memberikan perubahan.
Berdasarkan hasil kampanye sementara, Fatahillah menyebutkan masyarakat Tangsel saat ini sudah jengah dengan pemerintahan kota.
"Masyarakat sudah jengah, tahu sendiri jaringan birokrasi bekerja untuk petahana, untuk itu mereka menyatakan dukungan kepada kami secara diam-diam," klaim Fatahillah.
Fatahillah juga menyebutkan jika kubu Arsyid-Elvier kebanjiran kelompok masyarakat yang menyatakan dukungan secara terbuka untuk pasangan nomor urut 2 itu.
"Alhanmdulilah semakin hari dukungan semakin kuat dan solid," katanya.
Menurut Fatahillah, basis massa Arsid-Elvier juga kini meluas. Jika sebelumnya hanya terpaku mengandalkan jaringan keluarga besar Arsid, kini mulai merambah semua kalangan, bawah, menengah dan atas.
"Warga kluster perumahan juga mulai mengetahui kami," katanya.
Sementara itu secara terpisah, tim pemenangan nomor urut 1 Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, Teddy Gusnaidi mengklaim kasus korupsi yang melilit keluarga Airin telah menyadarkan warga Tangsel.
"Mata hati pemilih telah terbuka. Fakta yang ditemukan di lapangan, banyak masyarakat yang mengeluh bahwa program Pemkot Tangsel sekarang sudah tidak sesuai harapan," kata Teddy.
Contoh kecilnya saja, kata dia, soal penataan selokan air, sampah, jalan dan banjir sampai sekarang belum mampu diatasi secara tuntas.
Soal basis suara pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Gerindra itu, Teddy menyebutkan, pemilih tersebar secara merata baik dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan keatas.
"Kami menjangkau semua lapisan masyarakat," katanya.
Bahkan, kata Teddy, kalangan menengah atas yang sudah bertemu dengan pasangan ini untuk memastikan akan mencoblos dan tidak akan golput dalam Pilkada 9 Desember mendatang.