Jadi utusan khusus ke China, Menko Puan disambut Presiden Xi Jinping
Puan datang ke acara 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Peringatan itu dihadiri sejumlah kepala negara.
Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menjadi utusan khusus RI dalam peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Upacara peringatan itu digelar di lapangan Tiananmen, Beijing, China.
Dalam siaran pers Kementerian Koordinator PMK yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/9) disebutkan, kehadiran Puan disambut hangat oleh Presiden China Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan. Mereka bahkan sempat berfoto bersama dengan latar belakang Lapangan Tiananmen.
Selain untuk menghadiri acara peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, kehadiran Puan juga untuk memperingati kemenangan China atas Jepang. Peringatan itu dihadiri sejumlah kepala negara dan tokoh-tokoh internasional, seperti Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon.
Sekembalinya dari Beijing, Menko Puan mengatakan ada pelajaran penting dari peristiwa itu. "Perang atau ekspansi sudah tidak relevan lagi dan bukan merupakan cara yang tepat, cara yang manusiawi untuk menyelesaikan pertikaian antar negara karena perang pasti menimbulkan korban jiwa yang begitu besar, harta benda, kerusakan lingkungan, biaya perang yg sangat mahal yang bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan umat manusia dan bukan untuk menghancurkan kesejahteraan umat manusia yang sudah dengan susah payah dibangun," kata Puan.
Puan menegaskan bahwa perdamaian dan pembangunan menjadi kepentingan bersama secara global. Karenanya, kata Puan, upacara perayaan 70 tahun berakhirnya PD II yang dihadiri 33 kepala negara dan disemarakkan oleh parade militer dari 17 negara itu menunjukkan bahwa perdamaian semangat anti-perang mendapat perhatian serta dukungan banyak negara.
Selain itu Puan mengatakan, perayaan yang besar-besaran itu memberi pelajaran tentang semangat masyarakat China dalam bekerja yang begitu disiplin hingga hal-hal kecil. Parade perayaan kemenangan China atas Jepang itu menunjukkan adanya koordinasi kesatuan komando serta gotong royong masyarakat.
"Upacara ini juga mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Apa yang dilakukan oleh bangsa Tiongkok hari itu adalah untuk kepentingan nasional," katanya.
Selain itu, kata Puan, perayaan itu juga memberikan pelajaran berharga tentang pembangunan karakter bangsa agar disiplin, menghormati orangtua, rajin dan bekerja keras, tidak suka mengeluh dengan keadaan, tidak suka menyalahkan keadaan dan orang lain. Selain itu, kata dia, pantang menyerah dan gotong royong ditanamkan sejak dini di rumah, di sekolah dan di lingkungannya.
"Setiap anak sejak dini ditanamkan jiwa dan semangat nasionalisme, cinta dan bela negara," pungkasnya.
Baca juga:
Menko Puan berharap poros maritim dunia dan pulau terpencil maju
Sail Tomini 2015, Menko Puan dan TNI AL lepas 4 kapal satgas
Politikus Gerindra sebut website Revolusi Mental abal-abal
Polemik website revolusi mental Menko Puan yang langsung jebol
Ganjar minta pengelolaan permukiman dekat sungai tiru Kali Code
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.