Jaga citra merakyat ala Jokowi di usia 2 tahun kepemimpinannya
Komitmen Jokowi untuk memberantas pungli memang sempat dipertanyakan masyarakat, terutama saat peristiwa OTT di Kementerian Perhubungan. Sebagian masyarakat menilai Presiden tidak pada tempatnya mengurusi pungli yang hanya bernilai puluhan atau ratusan juta.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai sosok pemimpin yang merakyat. Meskipun ada juga kalangan yang menganggap apa yang dilakukan Jokowi adalah pencitraan semata, jauh dari substansi.
Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, hampir saban hari Jokowi terjun langsung ke lapangan. Bahkan waktunya habis untuk blusukan-blusukan bila dibandingkan di dalam kantor untuk memimpin rapat atau memeriksa dokumen.
Gaya citra merakyat ala Jokowi masih terus dia bawa hingga terpilih menjadi Presiden RI ketujuh. Bahkan, dalam kepemimpinannya di usia 2 tahun ini, citra merakyat ala Jokowi masih kental diperlihatkan.
Teranyar, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kota Manado. Di sana, Jokowi akan mendatangi Pulau Miangas, perbatasan paling utara Indonesia, untuk meresmikan Bandara Miangas bersama Menteri Perhubungan Budi Karya.
Jokowi yang tiba di Manado pada Selasa (18/10), tak langsung menuju hotel. Dia menyempatkan diri untuk mampir ke Manado Town Square, untuk membeli sepatu buatan lokal. Di toko tersebut sedang menggelar diskon.
"Kemarin di Manado Town Square, mencari sepatu. Wah buatan lokal bagus-bagus lho -Jkw," tulis Jokowi lewat akun Twitter resminya, Rabu (19/10).
Kedatangan orang nomor satu di negara ini langsung disambut kehebohan para pengunjung mal. Mereka lantas mengerubungi Jokowi dan berebut untuk foto.
"Bapak tanya harganya berapa? Saya bilang Rp 700.000 tapi ada diskon 50 persen jadi harganya tinggal Rp 300.000. Ia langsung jawab, saya mau ambil yang ini," ujar Oktavia Hamboto, Kepala Toko Buccheri Mantos Tiga yang melayani Presiden saat berbelanja.
Sepatu pilihan Jokowi terbuat dari kulit sapi dan merupakan karya anak bangsa yang dipasok dari pabrikan di Jakarta. Meski sempat keluar masuk beberapa toko sepatu di kawasan Mantos, Jokowi akhirnya memilih berbelanja di Toko sepatu Buccheri. Toko ini menjual aneka sepatu buatan dalam negeri.
Ia mengaku bangga dapat bersua langsung dengan sang pemimpin negara. Jokowi di mata Oktavia adalah sosok pemimpin yang ramah dan merakyat.
"Bapak sangat ramah dan tidak berbelit-belit saat belanja," ucapnya.
Sebelum ke Manado, Presiden memantau langsung Gardu Induk (GI) WaenaSentani 20 MegaVolt Ampere buatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kondisi hujan dan becek tidak menyurutkan Jokowi melihat GI pertama di Papua tersebut.
Jokowi ditemani Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Jokowi memegang payung sendiri, sementara Rini dan Sofyan Basir menggunakan payung bersamaan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Citra merakyat ala Jokowi juga ditunjukkan ketika terjun langsung memantau operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Kementerian Perhubungan yang dilakukan oleh polisi. Mungkin baru pertama Presiden Indonesia turun langsung melihat OTT yang nominalnya terbilang tidak terlalu besar.
Jokowi menegaskan komitmennya untuk memberantas pungutan liar (pungli) di segala lini. Dia berjanji untuk melakukan pengawasan dengan caranya sendiri agar perbuatan terlarang tersebut tak dilakukan di instansi pemerintah khususnya pelayanan masyarakat.
Komitmen Jokowi untuk memberantas pungli memang sempat dipertanyakan masyarakat, terutama saat peristiwa OTT di Kementerian Perhubungan. Sebagian masyarakat menilai Presiden tidak pada tempatnya mengurusi pungli yang hanya bernilai puluhan atau ratusan juta.
Menanggapi hal tersebut Jokowi tak mau ambil pusing. Sebesar apapun nominalnya, dia akan tetap melakukan pemberantasan pungutan liar.
"Biarpun nilainya cuma Rp 10 ribu atau Rp 100 ribu, akan tetap saya urusi. Yang kecil-kecil biar saya urusi sendiri, yang besar, yang nilainya miliaran biar KPK yang mengurusi. Jadi hati-hati, jangan sekali-kali melakukan pungli. Saya akan awasi, meskipun kecil, tapi kalau terjadi dimana-mana jumlahnya bisa triliunan," ujar mantan Wali Kota Solo tersebut.
Untuk menunjukkan keseriusannya tersebut, Jokowi mengaku sudah membentuk satuan tugas sapu bersih pungli (Satgas Saber Pungli). Satgas tersebut akan ditempatkan di seluruh pelayanan publik di Indonesia.
"Kita sekarang ini memiliki tim operasi Saber Pungli, yang dikomandani oleh Menkopolhukam (Wiranto). Dan nanti dalam pelaksanaannya nanti yang paling banyak akan melibatkan Polri," ujarnya.
Jokowi menegaskan dirinya tidak menginginkan kejadian di Kemenhub (operasi tangkap tangan) terulang lagi. Oleh sebab itu, lanjut dia, di semua kantor, instansi, di pelabuhan maupun di jalan, pungli harus dihentikan.
"Begitu kita dengar (ada praktik pungli), hati-hati, tim ini (Saber) pasti akan datang kesana," tegasnya.
Tak hanya itu, jaga citra merakyat ala Jokowi juga dipertontonkan ketika menerima tamu negara. Tak sungkan-sungkan, Jokowi mengajak tamunya ke Pasar Tanah Abang. Sebut saja Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang diajak mendatangi pasar tersebut. Jokowi juga memboyong Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull beserta rombongan untuk berkeliling alias blusukan di pasar.