Jaga karakter kota, DPRD Surabaya bentuk Tim Cagar Budaya
Menurut anggota Pansus Tim Cagar Budaya, Adi Sutarwijono, tujuan konsultasi ini untuk menggali informasi seputar tata aturan dan kompetensi tim yang telah diusulkan Pemkot Surabaya.
Untuk mempertahankan dan menjaga seluruh cagar budaya sebagai jati diri kota, Pansus Tim Cagar Budaya DPRD Surabaya, Jawa Timur melakukan konsultasi ke Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (16/12).
Menurut anggota Pansus Tim Cagar Budaya, Adi Sutarwijono, tujuan konsultasi ini untuk menggali informasi seputar tata aturan dan kompetensi tim yang telah diusulkan Pemkot Surabaya.
Adi yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengungkap, ada enam calon Tim Cagar Budaya yang diusulkan yaitu, Ketua Tim, Retno Hastijanti (arsitektur), Sekretaris Tim Missa Demettawati (arkeolog), Handinoto (ahli konstruksi bangunan), dr Purnaman Basundoro (pengamat budaya) dan Johan Silas (ahli tata kota).
Politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, Pansus Tim Cagar Budaya akan mengundang para calon untuk mendalami kemampuan, kompetensi, sekaligus pandangan tentang kecagarbudayaan di Surabaya.
"Karena tim ini yang akan memberikan rekomendasi cagar budaya, maka penting untuk mengetahui kompetensi mereka," terang Adi.
Politikus akrab disapa Awi ini berharap, pertimbangan Tim Cagar Budaya ini tidak hanya berpegang pada persoalan peninggalan Belanda. Karena itu sama saja dengan mengenang kolonialisme di masa lalu.
"Yang terpenting dari cagar budaya adalah dari seluruh peninggalan yang ada, bisa dibaca proses pertumbuhan jati diri dan karakter Kota Surabaya. Misal, kampung-kampung wisata itu yang merupakan bangunan kuno dengan karakter Surabaya," papar Adi.
Kemudian, lanjut dia, bagaimana sikap Tim Cagar Budaya terhadap bangunan cagar budaya yang cenderung mangkrak. Bahkan tak terpelihara, seperti eks Penjara Kalisosok yang sampai saat ini terlihat kumuh.
"Keputusan Tim Cagar Budaya menjadi dasar penetapan bangunan atau kawasan cagar budaya atau bahkan menghapusnya. Sehingga, pemerintah kota tak bisa mengambil kebijakan sepihak terkait bangunan atau kawasan cagar budaya," katanya.
Adi menilai, pembentukan tim ini dilandasi pertimbangan; Pemerintah tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang kecagarbudayaan.
"Makanya dipercayakan pada ahlinya," cetus Adi.
Dia juga mengungkap, Senin depan (19/12), Pansus Tim Cagar Budaya akan memanggil keenam calon tim yang diusulkan. Pansus ingin mengenal mereka sebelum memberikan rekomendasi di forum paripurna DPRD. Hearing dengan calon Tim Cagar Budaya tersebut dilaksanakan selama dua sesi. "Kita akan panggil empat orang anggota yang terbagi dalam dua sesi," katanya.
Dan berdasarkan hearing di Komisi A DPRD Surabaya, kata Adi, Pansus Tim Cagar Budaya akan mengeluarkan rekomendasi, apakah usulan anggota Tim Cagar Budaya bisa diterima seluruhnya, disetujui sebagian atau diubah komposisinya.
"Bisa jadi, pansus mengusulkan anggota yang dinilai mampu membangun leadership sebagai ketuanya," pungkasnya.
-
Dimana letak Pelabuhan Buleleng yang memiliki nilai historis? Karena terletak di ujung utara, pelabuhan tersebut menjadi pusat lalu lintas Pulau Bali dari luar pulau bahkan luar negeri.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Bagaimana Museum Benteng Heritage menampilkan kejayaan Cina Benteng di masa lampau? Mengutip kanal Benteng Heritage, gaya bangunan museum ini menghadirkan visual kejayaan Tionghoa di Kota Tangerang masa silam. Terlihat gaya jendela, pintu sampai dinding bangunan yang dibuat dengan desain arsitektur khas negeri Tiongkok.
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
Baca juga:
Seniman Banten protes pembangunan gorong-gorong rusak cagar budaya
PM Belanda kembalikan 1.500 artefak milik RI ke Presiden Jokowi
Penetapan bangunan cagar budaya Solo perlu dikaji ulang
Ribuan aksara Bali dalam lontar rusak parah
Candi Leluhur Majapahit diharapkan mampu bangun rasa kepedulian
Usai Radio Bung Tomo, giliran cagar budaya di Bengkulu dikomersilkan
Gedung OLVEH nyaris tenggelam ditelan zaman