Jaga Kesehatan Anak, Pemkab Banyuwangi Minta Nakes Door to Door Imunisasi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meminta tenaga kesehatan (Nakes) aktif ke rumah rumah warga untuk memberikan imunisasi ke balita atau Anak-anak. Hal ini dilakukan karena warga enggan membawa anaknya ke Puskesmas untuk imunisasi akibat dampak pandemi Corona (Covid-19).
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meminta tenaga kesehatan (Nakes) aktif ke rumah-rumah warga untuk memberikan imunisasi ke balita atau Anak-anak. Hal ini dilakukan karena warga enggan membawa anaknya ke Puskesmas untuk imunisasi akibat dampak pandemi Corona (Covid-19).
Sebelumnya, sejak masa pandemi Covid-19 program imunisasi yang biasa digelar di rumah-rumah warga dipindahkan ke Puskesmas. Namun, angka kunjungan warga yang membawa anaknya ke Puskesmas untuk imunisasi justru mengalami penurunan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Sepertinya warga takut membawa anaknya ke Puskesmas untuk diimunisasi. Ini kami pahami karena memang situasi pandemi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (17/7).
Sejak sepekan terakhir, katanya, Puskesmas-puskesmas di Banyuwangi mulai menjalankan program jemput bola. Petugas kesehatan akan datang ke rumah warga menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan hingga face shield, sesuai jadwal imunisasi.
"Dinas kesehatan pun mengintensifkan program imunisasi jemput bola ke rumah warga. Tentu dalam bertugas tim Puskesmas menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Anas mengatakan, upaya ini dilakukan agar kesehatan dan pertumbuhan anak tetap diperhatikan di tengah pandemi. "Jangan sampai saat pandemi justru kesehatan dan pertumbuhan anak menjadi tidak diperhatikan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu bidan di Puskesmas Pesanggaran, Kunthi mengatakan, imunisasi jemput bola dilakukan secara berkala ke rumah warga yang belum melakukan imunisasi terhadap bayinya minimal sebulan sekali.
"Satu bulan minimal satu kali kami mendatangi lokasi rumah warga terdekat," ujarnya.
Sebelum melakukan tindakan imunisasi, Kunthi melakukan pemeriksaan kesehatan melalui wawancara kondisi kesehatan anak dan keluarganya.
"Wawancara perlu kami lakukan terlebih dahulu, untuk tahu kondisinya masing-masing anggota keluarga sebelum dilakukan imunisasi. Maka kami mengecek kesehatan bayi melalui wawancara tentang progres pertumbuhan anak dengan ibunya," katanya.
(mdk/hhw)