Jalan penghubung desa di Muara Tambesi rusak bak kubangan kerbau
Jalan alternatif ini merupakan satu-satunya yang menjadi andalan kedua warga desa.
Jalan penghubung antara Desa rambutan Masam dengan Desa Tanjung Pasir di wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari saat ini kondisinya rusak parah dan sudah seperti kubangan kerbau.
Warga dua desa itu berharap, Pemkab Batanghari memberikan perhatian dan memperbaiki jalan tersebut mengingat kerusakan itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Seperti dikutip Antara, Rabu (20/8), Hambali, warga Desa Tanjung Pasir, mengatakan, jalan yang kini rusak parah itu merupakan jalan alternatif satu-satunya yang menjadi andalan kedua warga desa tersebut.
"Jalan ini merupakan jalan andalan warga kedua desa. Kita minta Pemkab segera memperbaiki," katanya.
Berdasarkan informasi, penduduk yang bermukim di dua desa itu mencapai 500 kepala keluarga. Mereka sangat berharap agar Pemkab Batanghari memberikan perhatian pada kesulitan warga.
Menurut dia, kerusakan jalan itu sudah terjadi sejak tahun 2000-an dan hingga kini belum ada sentuhan perbaikan dari Pemkab Batanghari.
"Belum pernah ada perbaikan, bahkan pihak Pemkab Batanghari tidak pernah turun memantau kondisi jalan. Padahal jalan tersebut jalan satu�satunya yang digunakan warga untuk menjual hasil panen usaha pertanian," kata Hambali.
Jalan tersebut selalu di lintasi oleh guru dan siswa saat pergi ke sekolah. Jika hujan turun maka jalan itu tak bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua. Tak jarang para siswa harus berjalan kaki untuk menuju ke sekolah.
"Jalan ini sangat berguna sekali, selain untuk mengeluarkan hasil kebun masyarakat, jalan ini juga sering dilalui anak sekolah," ujarnya.
Padahal belum lama ini Dinas PU Batanghari pernah berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut dan dianggarkan pada tahun 2014.
"Katanya tahun ini, tapi belum juga diperbaiki. Sepertinya kami warga di sini seperti dianaktirikan Pemkab Batanghari," ujarnya.
Terkait hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Batanghari Taufik saat dikonfirmasi beralasan belum adanya perbaikkan jalan itu karena terkendala salah satu jembatan menuju lokasi yang juga rusak parah.
Sebelum jembatan tersebut diperbaiki dengan sempurna maka jalan alternatif dua desa yang rusak parah itu belum bisa diperbaiki.
"Sudah kita survei, kalau kita bangun harus sampai batas jembatan terlebih dahulu. Lagi pula harus bangun jembatan dulu, baru akan dilanjutkan perbaikan jalanya. Hal ini akan membutuhkan dana yang cukup lumayan besar," katanya.
Namun Dinas PU akan secepatnya mengupayakan melakukan perbaikkan jalan dan jembatan.
"Mudah-mudahan tahun ini kita bangun, namun pembangunan tersebut secara bertahap. Saya berharap agar warga bersabar, karena anggaran yang ada saat ini terbatas, namun kami berjanji, setiap jalan yang rusak akan diperbaiki," ujarnya.