Jalur pendakian Gunung Semeru dibuat baru akibat kebakaran hutan
Panjang jalur baru diperkirakan sepanjang 5 kilometer.
Akibat kebakaran hutan dan longsor beberapa waktu lalu, jalur pendakian Gunung Semeru mengalami kerusakan. Kini, sedang dilakukan pembuatan jalur baru yang ditargetkan rampung akhir November 2015 mendatang.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Ayu Dewi Utari menuturkan, awal Desember diperkirakan jalur pendakian bisa dibuka kembali. Namun, jalur baru ini berbeda dari sebelumnya. Sebab, jalur lama mengalami kelongsoran di sekitar Pos 3 Waturejeng.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
"Kalau jalur lama tetap dipakai sangat berbahaya, karena itu kami membuka jalur baru. Sekarang masih dikerjakan semoga akhir November ini rampung dan awal Desember bisa dibuka untuk pendakian," kata Ayu, Kamis (19/11).
Hingga kini pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih ditutup, sejak kebakaran awal Oktober lalu. Ayu menegaskan, belum bisa memastikan jarak jalur baru yang sedang proses pembuatan.
Pengerjaannya memang sedikit berat karena harus mencari jalur yang benar-benar baru di gunung setinggi 3.676 Mdpl itu. "Kita sedang hitung jaraknya. Mungkin panjangnya sekitar 4 Km sampai 5 Km," katanya.
Sementara itu, sekitar 550 hektare hutan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terbakar selama musim kemarau. Kini kebakaran sudah padam seiring datangnya musim hujan.
Total luas kebakaran sekitar 550 hektare, dengan uraian 440 hektare di Semeru, dan 110 hektare di kawasan Bromo. Kebakaran itu terjadi dalam beberapa titik. Lokasi kebakaran terbesar terjadi di Waturejeng.
"Kebakaran terbesar terjadi di pos 1, Waturejeng, kurang lebih sekitar 300 hektare," ucap Dewi.
(mdk/ang)