Jalur Solo-Sukoharjo kerap disabotase, PT KAI tambahkan petugas
Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami terkait motif dari sabotase railbus.
Jalur kereta api Solo-Sukoharjo sering mendapatkan sabotase. Tak hanya sekali seperti yang terjadi Selasa (17/11) lalu, saat Railbus Batara Kresna melintas di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban. Sebelumnya pernah beberapa kali jalur sepanjang 37 kilometer tersebut dirintangi dengan tumpukan batu.
Pasca kejadian tersebut, PT KAI Daop VI Yogyakarta menerjunkan petugas keamanan untuk mengawal jalannya kereta api di sejumlah titik sekitar lokasi kejadian sabotase.
Corporate Communications Manager PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko mengatakan, usai kejadian tersebut pihaknya menambah pengamanan di sejumlah titik.
"Kami sudah menginstruksikan kepada petugas, serta kepala stasiun-stasiun di Solo-Sukoharjo-Wonogiri untuk mengecek keamanan jalur. Tak hanya baut, kondisi rel secara umum, dan ancaman lain seperti pemasangan batu atau pelemparan juga kami waspadai," ujar Gatut, Jumat (20/11).
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh petugas keamanan di sekitar lokasi kejadian, pemasangan batu di atas rel tidak hanya sekali itu saja. Namun dalam satu tahun ini sudah ada kejadian serupa beberapa kali.
"Sudah beberapa kali kejadian, tapi hanya yang kami laporkan hanya yang terakhir kemarin," tandasnya.
Railbus Batara Kresna relasi Solo-Wonogiri terpaksa harus berhenti di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, karena ada tumpukan batu di atas rel. Petugas segera menyingkirkan batu dan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono mengaku sudah mendapatkan laporan atas kejadian tersebut. Dia menuturkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami terkait motif dari sabotase railbus.
"Kami sudah menerima laporan dari PT KAI Daop 5. Beberapa saksi sudah kami periksa, namun motif dari pemasangan batu belum dapat kita simpulkan. Saat ini masih dalam proses penyelidikan intensif," pungkas.