Jemaah An Nadzir tak pernah diundang sidang isbat
Meskipun lebaran duluan, jemaah An Nadzir mengaku mengikuti Muhammadiyah dalam menentukan awal Ramadan.
Jemaah An Nadzir mengaku tak pernah diundang pemerintah dalam sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri. Mereka berharap pemerintah tak tutup mata dan memperhatikan keberadaannya.
"Kita juga tidak pernah diundang sidang isbat. Kita berharap diikutsertakan, tidak ada salahnya," kata pimpinan jemaah Lazuardi Sadewo di lokasi ibadah Jalan Boegenville RT 007 RW 06 Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (27/7).
Lazuardi mengatakan kemarin majelisnya menentukan awal Ramadan mengikuti Muhammadiyah. Mereka pun mau mengikuti 1 Syawal jika pihak yang mengumumkan berani bersumpah tanggung jawab kepada Allah SWT.
"Kita penentuan untuk Ramadan ikut Muhammadiyah. Sekiranya saja yang mengumumkan 1 Syawal berani bertanggung jawab dihadapan Allah SWT kami ikut, karena awal Syawal itu krusial," terang dia.
Selain itu, dia juga menilai umat Islam hari ini hanya mempertimbangkan bulan saat awal penentuan Ramadan dan Idul Fitri. Mereka tak memperhatikan bulan secara fokus tiap waktu.
"Saudara kita sekarang hanya perhatikan di awal bulan (saat penentuan Ramadan dan Idul Fitri). Kita sekarang kapan purnamanya tidak kenal," pungkas dia.