Jatuh dari Perahu saat Bawa Wisatawan Lihat Lumba-Lumba, Nelayan di Buleleng Tewas
Seorang nelayan bernama Ketut Sujana (58) tewas setelah terjatuh dari perahu jukung miliknya di perairan Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (3/2). Kecelakaan itu terjadi saat dia membawa wisatawan melihat lumba-lumba.
Seorang nelayan bernama Ketut Sujana (58) tewas setelah terjatuh dari perahu jukung miliknya di perairan Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (3/2). Kecelakaan itu terjadi saat dia membawa wisatawan melihat lumba-lumba.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya mengatakan, bahwa peristiwa tersebut sekitar pukul 07.00 Wita."Telah terjadi musibah kapten boat terjatuh dari jukung di Perairan Desa Kalibukbuk," kata Sumarjaya.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kenapa Nelayan Indramayu melakukan Nadran? Mengutip indramayukab.go.id, makna tradisi nadran secara garis besar adalah mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas lancarnya kegiatan mencari ikan.
-
Kapan Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
-
Di mana lokasi Curug Ngelay berada? Berlokasi di Desa Bagawat, Kecamatan Selajambe, curug ini menawarkan lanskap limpahan air dari tebing batu yang tinggi.
-
Kenapa nelayan di Jepara melakukan tradisi Larung Kepala Kerbau? Dilansir dari berbagai sumber, upacara Larung Kepala Kerbau ini sebagai bentuk rasa terima kasih nelayan setelah melaut dan menangkap ikan selama setahun penuh. Selain itu, melakukan tradisi ini juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan agar permohonan para nelayan bisa terpenuhi pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kapan puncak acara Nyadran di Desa Mliwis? Tradisi Nyadran yang paling ramai adalah pada pertengahan Bulan Sya’ban atau dua minggu menjelang Bulan Ramadan.
Peristiwa itu berawal sekitar pukul 06.30 Wita korban bersama enam wisatawan berangkat ke tengah laut untuk melihat lumba-lumba. Berselang 30 menit, jukung berputar-putar sehingga para penumpang menoleh ke belakang. Ternyata Ketut Sujana sudah mengapung di laut.
Para penumpang meminta bantuan kepada warga sekitar. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Paramasidhi dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Diduga korban selama ini mengidap penyakit jantung dan korban tidak menggunakan life jaket atau pelampung," ujar Gede Sumarjaya.
Baca juga:
Nekat Duduk di Pinggir Kapal, Seorang Perempuan Jatuh ke Laut
Hampir Dua Pekan, Bocah Terakhir yang Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa
Terseret Sejauh 20 Km, Santri Asal Riau Hanyut di Sungai Singolot Ditemukan Tewas
Santri Terseret Arus di Sungai Cirebon Ditemukan Meninggal Dunia
Santri di Cirebon Terseret Arus Sungai Saat Berenang Bersama Temannya
Cerita Jasad Balita di Kaltim Diantar Buaya Sepanjang 3 Meter ke Tepian Sungai