Jawab protes petani Kendeng, kajian pabrik Semen Rembang dipercepat
Siti menjelaskan pemerintah sangat berhati-hati dalam hal ini. Dia pun meminta pihak PT Semen Indonesia dan Pemda Jawa Tengah berhati-hati pula. Sebab, data konkrit apakah ada atau tidaknya aliran air di pabrik tersebut belum didapat.
Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng kembali melakukan aksi protes terhadap izin kegiatan penambangan karst PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Aksi protes dengan mencor kaki itu dilakukan sejak Senin (13/3) lalu di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Selain bertujuan untuk mempertahankan hidup, aksi juga dilakukan karena daerah tempat berdirinya pabrik itu terdapat cekungan air tanah yang merupakan daerah resapan, aliran, dan pelepasan air tanah. Intinya, kawasan tersebut merupakan penyimpan air tanah yang ikut menyuplai kebutuhan air di Pegunungan Kendeng Utara dan sekitarnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengaku sudah berbicara dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan guna membahas hal tersebut.
"Saya sudah ketemu Pak Jonan dan saya minta tolong kepada bapak Menteri ESDM untuk wilayah cadangan air tanah yang dipersoalkan itu apakah betul ada aliran sungai di bawah tanah," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/3).
Siti menjelaskan pemerintah sangat berhati-hati dalam hal ini. Dia pun meminta pihak PT Semen Indonesia dan Pemda Jawa Tengah berhati-hati pula. Sebab, data konkrit apakah ada atau tidaknya aliran air di pabrik tersebut belum didapat.
Maka itu, Siti menjelaskan, hari ini pihaknya tengah mengkaji secara serius melalui Dirjen Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dia meminta Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dilakukan oleh bawahannya dipercepat.
"Dan saya minta dipercepat karena menurut perkiraan mereka akan selesai nanti bulan April tapi saya minta dicepetin aja dan segera diundang juga Kementerian ESDM-nya. Karena kapasitasnya Kementerian ESDM yang memutuskan," jelasnya.
Pemerintah masih menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Usai kajian tersebut keluar, pemerintah akan meninjau ulang keberadaan pabrik semen, PT Semen Indonesia, yang merupakan akar dari aksi protes.
"Nanti setelah April akan selesai KLHS oleh Menteri Lingkungan Hidup. Jadi mungkin nanti dari situ saja peninjauan terhadap semua," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).
Teten menjelaskan petani yang melakukan aksi tersebut pernah ditemui oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Kala itu, persoalan menjadi cair usai Presiden memberikan solusi dengan menunggu hasil KLHS yang akan keluar pada April 2017.
Namun, petani kembali mengulangi aksi mereka dua hari berturut-turut sejak Senin (13/3) kemarin. Teten mengatakan, aksi kembali dilakukan karena mereka melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan izin baru.
"Nah mereka ini kemudian memprotes kembali karena Gubernur (Ganjar Pranowo) mengeluarkan izin baru. Nah memang Gubernur mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan izin," katanya.
Teten mengatakan solusi awal yang diberikan pemerintah merupakan jalan terbaik buat semua pihak. Sebab, pabrik semen tersebut pun telah berdiri di sekitar Pegunungan Kendeng dengan investasi sekitar Rp 5 triliun. Permasalahan, terjadi saat area tambang yang berjarak sekitar 10 Km dari pabrik diprotes oleh warga karena dianggap daerah sumber air.
Baca juga:
Rini target pabrik Semen Rembang bisa diresmikan Jokowi pada April
Kunjungi pabrik Semen Rembang, Rini minta perbanyak bangun embung
Sebelum beroperasi, pabrik semen sudah libatkan 6.000 warga Rembang
Keberadaan pabrik semen dorong ekonomi rakyat Rembang
Soal protes petani Kendeng, pemerintah tunggu hasil KLHS
Demo tolak Semen Rembang di Monas, warga cor kaki
Jadi tersangka, aktivis antisemen Rembang akan daftar praperadilan
-
Kapan Pabrik Semen Indarung I didirikan? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Kenapa petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen? Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Dimana pabrik semen pertama di Indonesia terletak? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Bagaimana proses pembangunan pabrik semen pertama di Indonesia? Dalam proses pembangunan, Carl menggandeng beberapa perusahaan seperti Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon. NV NIPCM sendiri memiliki kantor pusat di Belanda, akan tetapi pabrik yang didirikan di Kota Padang ini masih bagian dari cabangnya.
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Semen Indarung I? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Dimana Wamentan meninjau aktivitas pengembangan semen beku unggul? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau aktivitas kerja pengembangan semen beku unggul yang dilakukan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur.