Jejak Politik Lieus Sungkharisma, dari Pendukung Jokowi ke Prabowo
Lieus seorang aktivis sosial kemasyarakatan. Dikutip dari berbagai sumber, Lieus sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI).
Juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Lieus Sungkharisma berurusan dengan hukum. Lieus ditangkap dan tetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan makar. Lieus diamankan berdasarkan laporan Eman Soleman atas dugaan penyebaran berita bohong dan makar.
Dengan tangan terikat kabel, Lieus dibawa ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. "Ini apa ini, aduh dituduhnya makar. Ini namanya perjuangan enggak pernah bisa bikin takut rakyat, rakyat akan terus berjuang," kata Lieus.
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Lampung? Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Lampung. Salah satu tujuan kunjungan ini untuk mengecek jalan rusak di wilayah tersebut.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
Berikut ini sepak terjang Lieus Sungkharisma yang selama ini dikenal vokal saat melakukan aksi:
Pernah Jadi Ketua Partai Reformasi Tionghoa
Lieus Sungkharisma atau Li Xue Xiung merupakan pria keturunan Tionghoa. Dia lahir di Cianjur, Jawa Barat pada 11 Oktober 1959.
Lieus seorang aktivis sosial kemasyarakatan. Dikutip dari berbagai sumber, Lieus sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI). Selain itu, Lieus juga pernah menjadi Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) pada 1986 - 1991.
Tidak itu saja, Lieus Sungkharisma tercatat juga pernah mengelola Tabloid Naga Post.
Aktif di Banyak Organisasi
Lieus Sungkharisma ialah orang yang cukup aktif dalam organisasi. Bahkan Lieus Sungkharisma sempat menjadi pimpinan dalam beberapa organisasi.
Organisasi-organisasi yang pernah diikutinya antara lain, Ketua AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). Selain itu ia juga pernah menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) tahun 1985.
Lieus juga pernah jadi Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta dan Ketua Umum Multi Culture Society sekaligus Vice President The World Peace Committee.
Dukung Jokowi Pada 2014
Dalam politik, pada 2014 Lieus Sungkharisma pernah mendukung Jokowi pada Pilpres 2014. Bahkan dia menggagas lomba membuat surat untuk Jokowi. Kala itu dia menjanjikan beragam hadiah bagi pemenang lomba. Hadiah itu di antaranya tablet sampai uang Rp15 juta.
"Surat yang konstruktif dengan kritik membangun, karena pemimpin itu jangan cuma tipu-tipu," kata Lieus saat itu.
Jadi Pendukung Prabowo
Setelah sempat menjadi pendukung Jokowi pada 2014, Lieus Sungkharisma putar haluan. Pada Pilpres 2019, dia mendukung Prabowo-Sandi untuk menjadi presiden. Dia ikut menjadi bagian gerakan #2019GantiPresiden. Dia merasa kecewa dengan kepemimpinan Jokowi selama menjadi presiden.
Dia sempat ikut membuat video clip lagu #2019GantiPresiden bersama para pendukung Prabowo seperti Ahmad Dhani dan Fadli Zon. Selain itu, Lieus juga menjadi juru kampanye Prabowo-Sandi.
Terjerat Kasus Hukum
Aksi Lieus Sungkharisma dalam video saat berpidato di depan pendukung Prabowo-Sandi menjadi petaka. Pidato yang diduga berisi muatan makar dilaporkan kepada polisi. Lieus kemudian dipanggil polisi untuk dimintai keterangan atas laporan itu. Namun dia tak memenuhi panggilan itu sampai dua kali panggilan.
Polisi akhirnya menetapkan Lieus sebagai tersangka. Dan pada Senin (20/5) dia ditangkap di Apartemen Hayam Wuruk lantai 6, kamar 614 yang kemudian diboyong ke Polda Metro Jaya.
Lieus mengaku heran atas penangkapan dirinya. Menurutnya, apa yang dituduhkan oleh kepolisian tidak benar. "Ini apa ini, aduh dituduhnya makar. Ini namanya perjuangan enggak pernah bisa bikin takut rakyat, rakyat akan terus berjuang," kata Lieus Sungkharisma.
(mdk/has)