Politik Zig Zag Demokrat: Jadi Penyeimbang, Mesra dengan Anies, Dukung Prabowo, Gabung Kabinet Jokowi

Demokrat akhirnya mendapatkan jatah menteri dari Jokowi setelah 10 tahun menjadi oposisi. Sejak ayah AHY, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lengser 2014, Demokrat memilih menjadi kekuatan penyeimbang pemerintah Jokowi.

Tak satu pun kader Demokrat yang menjadi menteri di kabinet. Demokrat dan PKS tetap konsisten melawan koalisi besar pemerintah yang terdiri dari PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PPP dan PAN di DPR. Hampir dua periode rezim Jokowi.

Sebelum pelantikan ini, AHY santer dikabarkan gabung ke kabinet Jokowi sebagai Mentan pada reshuffle kabinet Oktober 2023. Tapi saat itu, Jokowi lebih memilih Amran Sulaiman menjadi Mentan.

Demokrat pun sempat bergabung dengan koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS yang mengusung Anies Baswedan. Namun, AHY disalip Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies.

AHY dan Demokrat kecewa gagal mendapat posisi cawapres Anies melakukan manuver zig zag bergabung ke koalisi Prabowo-Subianto. 

Demokrat resmi mendaftarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024 ke KPU.

Demokrat menambah daftar partai politik yang menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. Kini Prabowo didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Garuda, Gelora.

Selanjutnya Presiden mengajak AHY ke rumah makan Gudeg Yu Djum di Yogyakarta untuk sarapan bersama. Di rumah makan itu keduanya duduk berdua di sebuah meja dan berdiskusi.

Sejumlah hal dibahas Presiden Jokowi dan AHY dalam pertemuan tersebut. AHY tak menampik membahas pelbagai hal termasuk pemilu dalam pertemuan dibalut sarapan pagi dengan Presiden Jokowi.

"Setelah beberapa putaran, saya diajak sarapan Gudeg sambil diskusi membahas banyak hal, salah satunya tentang permasalahan kebangsaan dan Pemilu agar berjalan dengan aman dan damai," ujar AHY.