Jelang diresmikan, flyover Antapani Bandung ditutup sementara
Jelang diresmikannya flyover Antapani, Bandung, penutupan ruas tersebut bakal dilakukan kepolisian. Ditutupnya flyover yang baru rampung pengerjaannya pada Desember 2016 lalu karena bakal diresmikan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (24/1).
Jelang diresmikannya flyover Antapani, Bandung, penutupan ruas tersebut bakal dilakukan kepolisian. Ditutupnya flyover yang baru rampung pengerjaannya pada Desember 2016 lalu karena bakal diresmikan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (24/1).
Penutupan sementara itu dilakukan mulai Minggu (22/1) pukul 21.00 WIB. Penutupan itu terkait dengan adanya kepentingan loading barang dan panggung.
Oleh karena itu warga yang biasa melintas flyover sepanjang 400 meter itu membuat kepolisian akan melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
Rencananya, rekayasa dilakukan selama dua hari, sehari sebelum dan saat pelaksanaan kegiatan peresmian.
"Skema penutupan jalan akan kami lakukan selama dua hari, Senin untuk ujicoba dan pada saat pelaksanaan peresmian di hari Selasa," ujar Kasat Lantas AKBP Asep Pudjiono, pada wartawan, Minggu (22/1).
Untuk Senin (23/1) ujicoba penutupan jalan akan dilakukan mulai pukul 06.00 WIB - 09.00 WIB. Sedangkan saat acara peresmian dilakukan, penutupan jalan dimulai dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB.
Asep menuturkan, rekayasa yang dilakukan yaitu di seputaran Flyover Antapani-Jalan Jakarta. Arus lalu lintas dari arah Cicaheum yang melintasi Jalan Ahmad Yani dan menuju Cicadas, akan diberlakukan dua arah. Kendaraan tidak akan dibelokkan ke Jalan Ibrahim Adjie menuju Flyover Antapani.
Untuk Jalan Jakarta, tambah Asep, diberlakukan dua arah. Namun hanya bisa dilalui kendaraan rombongan Wakil Presiden. Ruas jalan itu akan ditutup total saat acara peresmian dilangsungkan.
Dia melanjutkan, ruas Jalan Ibrahim Adjie depan BTM diberlakukan dua arah. Sementara Jalan Bogor ditutup kecuali untuk kendaraan yang akan menuju ke Kantor Kemenkum HAM Jabar.
"Intinya rekayasa ini hampir sama seperti saat pembangunan flyover masih berlangsung. Kami harap masyarakat memakluminya. Nanti di lapangan, kami juga akan menempatkan sejumlah personel," ujarnya.
Jembatan layang Antapani merupakan proyek percontohan hasil inovasi dari Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jembatan layang yang menelan anggaran Rp 33,5 miliar itu menggunakan teknologi struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar busa. Teknologi ini memiliki keunggulan, yakni proses konstruksi yang lebih cepat sekitar 50 persen dibandingkan pembangunan dengan struktur beton bertulang.
Pengerjaan jembatan layang ini juga relatif cepat karena hanya menelan waktu enam bulan atau pada Juni hingga Desember 2016.