Jelang eksekusi tahap 3, Nusakambangan bergeliat lagi
Patroli terus digencarkan. Tim penembak juga sudah ditambah.
Genderang eksekusi terpidana mati tahap tiga sudah ditabuh. Berbagai persiapan sudah digelar.
Seperti biasa, kegiatan itu bakal dilangsungkan di Pulau Nusakambangan. Para terpidana mati bakal dibawa ke sana, buat menunggu saat-saat terakhir mereka, sebelum berakhir di depan algojo di lapangan tembak Limus Buntu.
Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Cilacap juga mulai giat berpatroli di sepanjang perairan Cilacap. Menurut Kasat Polair Polres Cilacap, Ajun Komisaris Huda Safi'i, pengamanan di perairan sekitar Cilacap dilakukan hingga perbatasan kabupaten.
"Patroli dilakukan dengan tiga kapal yang dilakukan di titik antara perbatasan dengan Jawa Barat hingga perbatasan Kebumen, Jawa Tengah, yang termasuk perairan Cilacap," kata Huda.
Huda mengemukakan, sepanjang perairan Nusakambangan termasuk ring dua, sehingga pihaknya berinisiatif meningkatkan patroli. Disebutkan Huda, sebanyak 24 personel disiapkan dan juga beberapa perahu karet di sekitar perairan Nusakambangan.
"Hingga saat ini, belum ada sesuatu yang mencurigakan," ucap Huda.
Huda mengemukakan, patroli akan terus dilakukan hingga ada keputusan dari Kejaksaan Agung mengenai kepastian waktu eksekusi.
"Patroli akan dilakukan sampai ada keputusan dari Kejaksaan Agung kapan waktu pelaksanaan eksekusi mati dilaksanakan," imbuh Huda.
Saat ini, pihak lapas Nusakambangan sudah mempersiapkan ruang isolasi bagi terpidana mati akan dieksekusi. Lokasinya berada di bangunan baru bagian belakang Lapas Batu.
Dari informasi dihimpun, kemungkinan jumlah terpidana mati akan dieksekusi berjumlah 15 orang. Meski begitu, belum ada data resmi dari Kejaksaan Agung mengenai jumlah terpidana mati akan dieksekusi.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah juga telah menambahkan anggota regu tembak buat pelaksanaan eksekusi mati. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyatakan penambahan dilakukan setelah perubahan jumlah terpidana mati akan dieksekusi.
"Kalau kemarin saya sampaikan 13 terpidana mati yang akan dieksekusi, sekarang sudah bertambah menjadi 15 terpidana mati. Itu informasi terbaru dari kejaksaan yang diterima Brimob. Jadi eksekutornya 150 penembak," kata Liliek.
Liliek menambahkan, mereka telah menerima permintaan dari kejaksaan terkait personel akan diterjunkan sebagai eksekutor.
"Kalau ada perubahan lagi, nanti 5 menit sebelum eksekusi. Informasi yang terbaru itu, 15 (terpidana mati) yang akan dieksekusi," ujar Liliek.
Selain 150 eksekutor, Liliek mengatakan, telah menyiapkan petugas lain dari Brimob bertugas memegang senter.
"Untuk menyenteri sasaran tembak (jantung). Karena eksekusi dilakukan dalam kondisi dan di tempat yang gelap gulita. Sehingga sang eksekutor tidak diketahui secara langsung oleh terpidana mati maupun sebaliknya," tambah Liliek.
Liliek menambahkan, Polda Jateng juga telah mengirim tim dokter dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) bagi keperluan eksekusi ini.
"Dokter inilah yang memastikan terpidana sudah benar-benar tewas sebelum diproses lebih lanjut. Kalau pelaksanaannya belum ada tanggal pastinya. Dimungkinkan pertengahan Mei ini dilaksanakan," imbuh Liliek.