Jelang final Piala Presiden, Bobotoh berjanji patuhi 8 kesepakatan
Para bobotoh siap menerima hukuman bila melanggar janji.
Dalam rapat koordinasi hari ini, Polda Jabar membikin kesepakatan dengan pendukung kesebelasan Persib, bobotoh untuk menyepakati beberapa poin keamanan sebelum laga final Piala Presiden 2015. Persib Bandung akan bertemu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karnor (GBK) Jakarta.
"Ini kita buat kesepakatan. Saya bacakan, kalau ada yang mau diubah lagi kata-katanya silakan, sebelum nantinya ditandatangani beberapa pihak di sini," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Moechgiyarto, dalam Rakor Persiapan Pengamanan Piala Presiden 2015 di Mapolda Jabar, Kamis (15/10).
Kemudian, Moechgiyarto membacakan poin demi poin kesepakatan itu, di hadapan sekitar 200 bobotoh perwakilan dari semua wilayah di Jawa Barat. Usai dibacakan, Moechgiyarto meminta mereka meneken perjanjian itu.
Ada empat perwakilan bobotoh meneken surat kesepakatan ini. Penandatanganan disaksikan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Kasdam 3 Siliwangi, Manajer Persib Umuh Muhtar, dan anggota kepolisian dari Polda Jabar.
Perjanjian itu berisi delapan hal. Pertama, akan menjunjung tinggi jiwa sportivitas buat kemajuan persepakbolaan Indonesia.
Kemudian Bobotoh berjanji menjadi tamu yang baik dengan menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kesopanan, selama berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, dan daerah yang dilalui.
Bobotoh juga siap mentaati segala ketentuan berlaku baik di dalam perjalanan, maupun selama berada di stadion Gelora Bung Karno, dan pada saat kembali ke tempat semula.
Mereka menyatakan tidak akan berbuat anarkis, mengganggu ketertiban umum, dan melakukan tindak pidana. Pendukung Persib itu juga berjanji tidak mengeluarkan kata-kata, yel-yel, nyanyian, dan memasang spanduk yang berisi ejekan atau menghina The Jak Mania, dan bersifat rasis.
Bobotoh bakal mentaati segala perintah, arahan, petunjuk diberikan oleh aparat kepolisian atau aparat yang berwenang lainnya.
Mereka juga tidak bakal membawa barang-barang berbahaya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, seperti senjata api, senjata tajam, petasan, kembang api, dan lainnya. Terakhir, Bobotoh berjanji tidak akan mengonsumsi dan membawa minuman keras atau minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
Dalam perjanjian itu, Bobotoh menyatakan siap menerima ganjaran bila terbukti melanggar kesepakatan telah diteken.