Jelang Muktamar NU, GP Ansor Minta Ada Regenerasi di PBNU
“Ansor melihat pergantian ketua umum PBNU selama ini bagian dari estafet yang begitu baik disiapkan oleh NU. Kader-kader muda menggantikan yang senior secara berkelanjutan. Ini yang perlu diteruskan karena telah menjadi tradisi yang baik,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Muhammad Haerul Amri di Jakarta, S
Gerakan Pemuda (GP) Ansor sangat mengharapkan adanya regenerasi posisi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung akhir Desember 2021 mendatang. Ansor menilai, NU selama ini telah berhasil membangun tradisi kepemimpinan yang sangat baik dan hal tersebut perlu untuk dilestarikan.
“Ansor melihat pergantian ketua umum PBNU selama ini bagian dari estafet yang begitu baik disiapkan oleh NU. Kader-kader muda menggantikan yang senior secara berkelanjutan. Ini yang perlu diteruskan karena telah menjadi tradisi yang baik,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Muhammad Haerul Amri di Jakarta, Senin (11/10).
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang dikerjasamakan oleh PKBH FH UMY dan PTUN Yogyakarta? Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKBH FH UMY) dengan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta tentang Pemberian Layanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di PTUN Yogyakarta.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Berpijak dari perjalanan panjang NU tersebut, GP Ansor berharap, agar Muktamar ke-34 di Lampung juga mengikuti tradisi yang ada selama ini. Haerul Amri menyebut, KH Hasyim Muzadi yang telah memimpin NU kurun 1999-2010 telah mencetak banyak kader andal, termasuk KH Said Aqil Siradj yang akhirnya menggantikannya sejak 2010 hingga sekarang.
“Pada Muktamar ke-32 NU 2010 di Makassar, KH Hasyim telah menyatakan tak bersedia dicalonkan lagi antara lain karena memberi ruang kepada kader-kader muda untuk memimpin. Selain itu, beliau ingin menghargai sistem kaderisasi yang telah dibangun dengan baik di NU,” jelas dia.
Haerul Amri mengatakan, melihat tatanan kaderisasi yang sangat matang tersebut, GP Ansor mendorong agar Muktamar ke-34 nanti juga menghasilkan kepemimpinan baru. Secara khusus, Ansor juga mengharapkan sosok ketua umum PBNU nanti adalah muda, berjaringan luas, memiliki komitmen kuat memajukan NU dan responsif terhadap perubahan zaman.
"Yang tak kalah penting di era globalisasi yang kian kompleks ini, NU ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa berkiprah lebih kuat di kancah dunia. Di usia hampir satu abad ini, cita-cita NU harus ditransformasikan ke level global dan NU memiliki sejumlah tokoh yang berkaliber internasional,” terangnya.
Melihat besarnya tantangan yang akan dihadapi NU mendatang itu, GP Ansor meminta Kiai Said justru bisa menjadi contoh proses regenerasi. Meski dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) NU tak ada larangan masa jabatan, namun demi kaderisasi dan kebutuhan zaman, KH Said lebih baik memberikan ruang yang luas kepada kader di bawah layaknya yang dilakukan KH Hasyim Muzadi.
"Jika Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menjabat hingga tiga periode tentu tidak bisa disamakan begitu saja. Situasi dan tantangan yang dihadapi NU kala itu berbeda dengan sekarang,” jelasnya.
Muktamar ke-34 NU sendiri akan digelar di Provinsi Lampung, 23-25 Desember 2021. Ada dua nama yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri, yakni KH Said Aqil Siradj yang akan maju sebagai ketua umum untuk kali ketiga dan tokoh muda, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang sekarang menjabat Katib Aam PBNU.
KH Said Aqil Siraj menyatakan diri siap kembali dicalonkan menjadi Ketua PBNU periode berikutnya.
“Kalau diminta, ya saya maju, kalau enggak ya enggak. Lihat saja nanti,” ujarnya, saat ziarah di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, Kamis (7/10)
Nama KH Marsudi Syuhud Muncul
Sejumlah kiai kampung yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) turut meramaikan bursa kursi ketua dalam Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendatang.
Ketua FK3I, Mas Muhammad Maftuch yang akrab disapa Gus Maftuch mengatakan, NU hanya layak dipimpin oleh seorang ulama yang memiliki sosok peka zaman dan sesuai dengan keadaan.
"Menjadi Ketua NU haruslah peka zaman atau sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zaman. Hal itu tanpa perlu dipaksakan dan dicari-cari, pastinya selalu begitu sosok yang menjadi Ketua Umum PBNU," tegas Gus Maftuch, Senin (11/10).
Ia lantas menyebut, nama KH Marsudi Syuhud yang paling layak memimpin atau menakhodai PBNU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siraj. Apalagi, menurut dia, dalam muktamar NU, metode pemilihan ketua umum berasal dari orang-orang pilihan, tidak seperti partai politik yang memakai poling-polingan.
"Poling-polingan bukan tradisi budaya NU," ujarnya.
Sementara itu, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang juga merupakan pengurus FK3I menambahkan, selain KH Marsudi Syuhud, belum ada figur lain saat ini yang pantas untuk menggantikan Buya Said Aqil sebagai Ketua Umum PBNU.
"Yang kapasitas, kapabilitas, kredibilitasnya seperti Buya Said, apalagi keilmuan, kealiman dan dan kefaqihannya. Mari kita bersama-sama selaku umat dan warga NU istighotsah, tahlil, mujahadah dan doa bersama semoga KH Marsudi Suhud terpilih memimpin NU dalam Muktamar NU di Lampung, Desember nanti," pungkasnya.
Ia menambahkan, selama satu dekade NU telah dipimpin KH Said Aqil Siraj, ulama yang sangat alim dan faqih dalam ilmu agama, terlebih ilmu kitabnya. Selama memimpin NU, Kiai Said dinilai selalu peka dan peduli terhadap masalah dan penderitaan warga Nahdliyyin.
"Buya Said juga merupakan seorang profesor doktor yang tentunya ahli juga, pakar dalam banyak bidang, dan sangat dicintai warga Nahdliyyin yang ada di perkotaan ataupun yang berada di kampung atau desa," katanya.
Baca juga:
Forum Kiai Kampung Dukung KH Marsudi Syuhud Jadi Ketum PBNU
VIDEO: Pangkostrad Dudung Ditawarkan PBNU Konsep Islam Nusantara
Said Aqil Mengaku Siap Maju Calon Ketum PBNU Lagi jika Diminta
Mengaku Banyak Dapat Dukungan, Said Aqil Sidradj Siap Pimpin PBNU Lagi
Bertemu Jokowi, Ketum PBNU Lapor akan Gelar Muktamar pada 23-25 Desember 2021
Said Aqil Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Lombok