Jelang Pilkada Bali 2024, Ini Bocoran Golkar soal Nama Diusung
Partai Golkar mengaku sudah menyiapkan seribuan nama untuk diusung di berbagai daerah yang menggelar pilkada serentak.
Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung November 2024.
- Golkar Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, PAN Dorong Desy Ratnasari dan Bima Arya Jadi Cawagubnya
- PKS Ingin Tunjukkan Siapapun yang Ingin Diusung Pilkada Jakarta Harus Gandeng Sohibul Iman
- Ini Dia Pasangan yang Direstui Jokowi dan Prabowo Maju Pilkada Bali
- Munas Digelar Desember, Golkar Bicara Syarat Aturan Maju Jadi Ketum
Jelang Pilkada Bali 2024, Ini Bocoran Golkar soal Nama Diusung
Pilkada Bali tak kalah ramai diperbincangkan. Nama Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra disebut-sebut menjadi salah satu yang dipersiapkan sebagai Bali 1.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan Sang Made Mahendra menjadi salah satu nama yang dilirik partainya untuk maju di Pilkada Bali 2024.
"Salah satu yang kita akan dipertimbangkan untuk kita calonkan di Bali ini adalah PJ gubernur," kata dia, usai memimpin rapat Kunker Komisi ll DPR RI di Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (6/5).
Doli menambahkan, menghadapi Pilkada 2024, Partai Golkar sudah melakukan persiapannya dari 1,5 tahun yang lalu di seluruh Indonesia.
"Kami sudah punya sekitar 1.200 nama dan kita sudah memasuki tahap yang ketiga, sekarang yaitu melakukan survei dan kita melakukan survei pada nama-nama itu termasuk di Bali," katanya.
Meski sudah mempersiapkan seribu nama calon kepada daerah, Golkar belum mau menyebut mereka yang akan mendapat rekomendasi maju Pilkada 2024.
"Sama sekali belum ada yang kita keluarkan rekomendasi. Karena, kita sekarang tahapannya masih berlangsung, masih tahapan yang ketiga dan kita sekarang sudah melakukan survei pemantapan penjaringan, istilahnya begitu," ujarnya.
Setelah survei selesai, barulah terlihat nama-nama yang cukup kuat maju untuk dicalonkan sebagai kepala daerah di Pilkada 2024.
"Jadi nanti setelah ini, muncul nama-nama dari hasil survei itu. Nanti kita eksesais lagi. Bulan Juni akhir atau Juli awal (2024), kita buat survei sekali lagi, baru nanti menjelang pendaftaran akhir Agustus atau awal September (2024) baru kita putuskan dan buat rekomendasi," ujarnya.
"Tapi sekarang kita belum bisa mengatakan si A dan si B dan si C. Karena, kita dalam saat ini adalah proses pemantapan penjaringan nama-nama seperti Pak Pj Gubernur. Dan nanti, kita lihat muncul atau tidak di dalam survei kita, bagus atau tidak dalam elektabilitasnya. Nah itu, nanti kita
eksesais dan kita pertimbangkan," ujarnya.